Penyebab utama dari kondisi ini adalah udara yang terlalu panas dan minimnya sirkulasi udara karena bahan celana dalam yang super ketat tersebut.
Jamur dan bakteri yang berada di luar dengan mudah berkembang biak dan masuk ke dalam vagina karena minimnya bahan celana dalam.
Infeksi ini dapat menimbulkan rasa gatal bagian luar hingga dalam, serta akan menimbulkan aroma yang tidak sedap, bahkan keputihan.
Tidak berhenti di situ, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa pada saat perempuan menggunakan g-string, pH kewanitaan akan meningkat karena kondisi organ intim yang lembap.
Kelembapan ini juga akan memperparah infeksi.
Baca Juga: Saya Penderita Kanker, Bagaimana Saya Bisa Menjaga Keintiman dengan Pasangan?
Infeksi Bartholdi
Bartholdi adalah kelenjar yang menghasilkan caian pelumas saat wanita terangsang atau saat berhubungan seksual.
Infeksi pada kelenjar ini disebabkan karena sirkulasi udara yang buruk akibat pemakaian g-string yang terlalu ketat.
Akibatnya, bakteri yang ada di luar akan mudah masuk dan berkembang biak.
Yang awalnya ingin meningkatkan hasrat seksual, hal ini justru akan membuat produksi pelumas alami menurun dan menyebabkan banyak masalah dalam bercinta, misalnya timbul rasa sakit atau nyeri.
Bukan berarti tidak diperbolehkan, namun perhatikan kembali pemakaian g-string agar tidak terlalu sering dan berlebihan.
Baca Juga: Lakukan 5 Olahraga Ini untuk Tingkatkan Performa Berhubungan Seksual