Sonora.ID - Korea Selatan memiliki cara unik untuk memaknai sebuah kehidupan, yakni dengan cara latihan meninggal dunia.
Dilansir dari straitstimes.com, ada lebih dari 250.000 orang ikut berpartisipasi dalam program ‘pemakaman hidup’ masal ini.
Program ini ternyata sudah berlangsung tujuh tahun lamanya, sekitar pada tahun 2017.
Banyak dari mereka yang berharap untuk meningkatakan kehidupan mereka dengan menstimulasikan kematian.
Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Melaju ke Putaran Final Piala Asia 2020
Seperti Cho Jae-hee, perempuan 75 tahun yang mengikuti kegiatan tersebut.
Ia menuturkan jika kegiatan yang ia lakoni tersebut merupakan bagian dari sebuah program yang ditawarkan oleh pusat pelayanan lansia yang ia ikuti.
“Begitu Anda menjadi sadar akan kematian dan mengalaminya, Anda akan melakukan pendekatan baru terhadap kehidupan,” kata Cho Jae-hee pada Jumat (8/11/2019).
Baca Juga: Raih Perolehan Vote Terbanyak, Claudia Emmanuela Santoso Sabet Juara
Pada program tersebut para peserta yang berasal dari remaja, hingga pensiunan dipotret pemakaman, menulis wasiat, dan berbaring di peti mati yang ditutup selama sepuluh menit, seolah-olah seperti orang yang telah meninggal.
Salah satu anak muda yang mengikuti program tersebut Choi Jin-kyu mengatakan bahwa saat berada di peti mati membantunya untuk mamandang orang lain sebagai pesaing.
“Ketika saya berada di peti mati, saya bertanya-tanya apa gunanya?,” ujar perempuan tersebut.
Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Waspada Hujan Lebat & Angin Kencang Sepekan Kedepan
Setelah kegiatan itu, ia tak lagi bekerja sebagai karyawan, justru ia akan memulai bisnisnya setelah lulus nanti.
Menurut Organisasi Kesahatan Dunia (WHO) Korea Selatan pada tahun 2012, angka bunuh diri mencapai 20,2 untuk 100.000 penduduk, hampir dua kali lipat rata-rata global 10,53.
Perusahaan Hyowon Healing Centre, mulai menawarkan pemakaman hidup ini untuk membantu orang-orang menghargai hidup dan mencari pengampuanan mereka.
Disisi lain, kepala perusahaan tersebut Mr Jeong Yong-mun mengatakan bahwa cara itu bisa mencegah seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri.
“Saya ingin membuat orang tahu bahwa mereka penting dan bahwa orang lain akan sangat sedig ketika mereka pergi,” katanya
“Kebahagiaan ada di masa sekarang,” tambahnya lagi.
Baca Juga: Kevin/Marcus Raih Juara Bertahan dan Gelar Ke-8 pada China Open 2019