2. Keturunan
Risiko penyakit jantung bisa semakin tinggi apabila ayah atau saudara laki-laki didiagnosis menderita penyakit jantung sebelum usia 55 tahun, atau jika ibu atau saudara perempuan mengidap penyakit itu sebelum usia 65 tahun.
Untuk itu, bila anggota keluarga memiliki riwayat penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung, kanker, dan lainnya, pemeriksaan kesehatan rutin sangat perlu dilakukan demi mengurangi risiko.
3. Merokok
Sebuah penelitian mendapati, serangan jantung lebih sering terjadi pada perokok aktif ketimbang mereka yang bukan perokok.
Baca Juga: Wow! ASMR Ternyata Bisa Menghilangkan Kecemasan, Ini Daftarnya
Hal ini disebabkan karena kandungan nikotin serta karbon monoksida dapat merusak lapisan pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis, yaitu penyempitan dan penebalan arteri karena penumpukan plak.
Berita baiknya, berhenti merokok dalam 1 tahun, sudah cukup mengurangi risiko serangan jantung secara drastis.
4. Radang gusi
Gusi yang sering berdarah, bengkak, atau bermasalah dapat menjadi sarang bakteri. Bila dibiarkan, bakteri dari gusi berpotensi masuk ke dalam aliran darah dan memicu peradangan para arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Untuk mengatasi gusi bermasalah, Anda perlu berkonsultasi ke dokter gigi agar bakteri tak semakin berkembang biak. Menjaga kesehatan gigi dengan cara menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur tampak seperti saran untuk anak-anak, namun ternyata memiliki dampak besar setelah seseorang beranjak dewasa.
Baca Juga: Bahaya! Hindari Pelukan Langsung Ibu dengan Bayi Setelah Caesar