Membantu mengelola nafsu makan
Kebiasaan tidur yang buruk ini akan meningkatkan kebutuhan energi tubuh. Saat malam, pergerakan tubuh dan kebutuhan kalori seharusnya dikurangi.
Akan tetapi, apabila seseorang kekurangan tidur, otak akan melepaskan senyawa tertentu yang menyebabkan munculnya rasa lapar.
Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang makan lebih banyak, berolahraga lebih sedikit sehingga akhirnya bertambah berat badan.
Membantu fungsi sistem imun
Saat tidur, sistem imun akan melepaskan senyawa yang disebut sitokin yang membantunya melawan inflamasi, termasuk inflamasi akibat infeksi.
Baca Juga: Rutin Mengecek Ponsel Setelah Bangun Tidur? Perhatikan Dampaknya
Tanpa tidur yang cukup, seseorang mungkin tidak akan memiliki sitokin yang cukup untuk mencegah jatuh sakit.
Komponen lain dari sistem kekebalan tubuh seperti antibodi dan sel darah putih dapat berkurang apabila seseorang kurang tidur.
Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2013 menunjukkan bahwa pembatasan durasi tidur dapat meningkatkan senyawa inflamasi dan aktivitas pada tubuh seseorang.
Orang yang kurang tidur akan mengalami hal-hal berikut:
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk tidur dalam durasi 7 hingga 8 jam agar dapat mengalami seluruh fase tidur.
Baca Juga: Kenali Kepribadian Diri Melalui Posisi Tidur, Anda Nomor Berapa?
Tidur adalah bagian dari gaya hidup. Kurangnya waktu tidur secara kronis adalah bagian dari gaya hidup tidak sehat dan dapat meningkatkan risiko dari penyakit-penyakit serius.
Keseimbangan kehidupan kerja, stres, dan kekhawatiran dapat berdampak pada bagaimana kualitas dan durasi tidur seseorang.