Sonora.ID – Banyak orang-orang yang tidak mempedulikan jam tidurnya yang tidak teratur. Seringkali orang-orang hanya tidur selama 4 hingga 5 jam. Namun, kurang tidur nyatanya dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam tubuh.
Perubahan tersebut dapat berisiko terhadap kesehatan tubuh kita contohnya obesitas, beragam penyakit, hingga kematian dini.
Perlu untuk diketahui, tidur memiliki fungsi penting untuk dijalankan. Ketika kita tidur, otak akan memberi tanda kepada tubuh untuk melepaskan hormon yang membantu hal-hal seperti menurunkan risiko kondisi kesehatan yang buruk, mengatur tingkat kelaparan, menjaga sistem imunitas, dan menyimpan memori.
Baca Juga: Badan Lelah tapi Susah Tidur? Kembalikan Fungsi Kamar Tidur Anda
Menurut dr. Susanti dari Kompas Gramedia Medical Center, durasi yang sehat untuk tidur rata-rata orang dewasa adalah sekitar tujuh hingga delapan jam tiap malamnya.
Mengapa tidur selama 7 hingga 8 jam setiap malam disebut ideal?
Berumur lebih panjang
Dilansir dari laman Healthline, berdasarkan penelitian, orang-orang yang tidur kurang dari lima jam setiap malamnya memiliki kemungkinan 12 persen lebih tinggi untuk mengalami kematian dini.
Baca Juga: Sering Bekerja Shift Malam, Bagaimana Cara Saya Menyiasati Pola Tidur?
Begitu juga dengan orang yang tidur lebih dari delapan atau sembilan jam juga memiliki risiko kematian dini bahkan lebih tinggi hingga 30 persen.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang durasi tidurnya kurang dari tujuh jam akan meningkatkan risiko kematian dari berbagai penyebab.
Membantu mengelola nafsu makan
Kebiasaan tidur yang buruk ini akan meningkatkan kebutuhan energi tubuh. Saat malam, pergerakan tubuh dan kebutuhan kalori seharusnya dikurangi.
Akan tetapi, apabila seseorang kekurangan tidur, otak akan melepaskan senyawa tertentu yang menyebabkan munculnya rasa lapar.
Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang makan lebih banyak, berolahraga lebih sedikit sehingga akhirnya bertambah berat badan.
Membantu fungsi sistem imun
Saat tidur, sistem imun akan melepaskan senyawa yang disebut sitokin yang membantunya melawan inflamasi, termasuk inflamasi akibat infeksi.
Baca Juga: Rutin Mengecek Ponsel Setelah Bangun Tidur? Perhatikan Dampaknya
Tanpa tidur yang cukup, seseorang mungkin tidak akan memiliki sitokin yang cukup untuk mencegah jatuh sakit.
Komponen lain dari sistem kekebalan tubuh seperti antibodi dan sel darah putih dapat berkurang apabila seseorang kurang tidur.
Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2013 menunjukkan bahwa pembatasan durasi tidur dapat meningkatkan senyawa inflamasi dan aktivitas pada tubuh seseorang.
Orang yang kurang tidur akan mengalami hal-hal berikut:
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk tidur dalam durasi 7 hingga 8 jam agar dapat mengalami seluruh fase tidur.
Baca Juga: Kenali Kepribadian Diri Melalui Posisi Tidur, Anda Nomor Berapa?
Tidur adalah bagian dari gaya hidup. Kurangnya waktu tidur secara kronis adalah bagian dari gaya hidup tidak sehat dan dapat meningkatkan risiko dari penyakit-penyakit serius.
Keseimbangan kehidupan kerja, stres, dan kekhawatiran dapat berdampak pada bagaimana kualitas dan durasi tidur seseorang.