“Olinya diesel itu kan karakteristiknya harus tahan panas, rpm rendah, nah ini karakteristik untuk mesin diesel. Sedangkan motor putarannya kan berbeda, itu sebabnya itu tadi saya bertanya-tanya tujuannya untuk apa,” sambung Bebin.
Pakar Otomotif ini pun menekan kan bahwa yang terpenting adalah SAE dan gradenya, karena masing-masing mesin sudah memiliki ketentuannya tersendiri sehingga oli yang dipilih pun harus sesuai dengan ketentuan tersebut.
“Kalau dua itu saja sudah cocok sebetulnya ya masih oke lah. Hanya perlu diingat, karakter oli mesin diesel adalah untuk mesin berputaran rendah. Sedangkan motor putarannya tinggi,” jelas Bebin.
Baca Juga: Bisakah Pakai Oli Gardan Mobil untuk Motor Matic? Simak Penjelasannya
Namun, pihaknya juga menekankan bahwa oli diesel ini tidak akan menimbulkan efek samping yang menyebabkan hingga per starter kendaraan putus atau patah.
Jika yang per starter patah setelah mengganti oli menjadi oli diesel, hal tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan oli tersebut. Bisa jadi ada permasalahan yang lebih kompleks yang melatar belakangi patahan tersebut.
Punya keluhan atau pertanyaan seputar dunia otomotif? Dengarkan Klinik Otomotif setiap Hari Sabtu jam 9.00 – 11.00 WIB, hanya di Radio Sonora 92.0 FM Jakarta.
Baca Juga: Awas Palsu, Simak Tips Ini Saat Beli Oli Mesin di Toko Online