Sonora.ID - Artis sinetron Bidadari, Cecep Reza (Bombom) menghembuskan napas terakhirnya pada selasa malam akibat penyakit jantung yang dideritanya.
Sebelumnya Cecep Reza bahkan sempat menjalani operasi pemasangan ring jantung. Selain Cecep Reza banyak orang yang terserang penyakit mematikan ini.
Salah satu yang dapat selamat dari serangan penyakit jantung koroner adalah komedian Dodit Mulyanto.
Baca Juga: Aktor Sinetron Cecep Reza Alias 'Bombom' Meninggal Dunia di Usia 31 Tahun
Sebenarnya penyakit jantung beraneka ragam dan digolongkan menjadi beberapa sepsifikasi.
Penyakit jantung di katagorikan sebagai beriku seperti jantung koroner, gagal jantung, penyakit jantung bawaan dan lainnya.
Faktor risiko dibagi menjadi tiga kategori, yaitu faktor risiko utama yang tak dapat diubah, yang bisa dikontrol, dan faktor lain yang bekontribusi terhadap risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Pertolongan Pertama untuk Penderita Serangan Jantung
1. Faktor utama tidak bisa diubah
Kategori pertama yaitu faktor yang tidak bisa diubah, seperti usia, jenis kelamin, dan keturunan.
Usia Semakin bertambah usia, semakin tinggi pula seseorang terkena penyakit jantung koroner. Disebutkan, mayoritas orang meninggal karena penyakit jantung koroner berusia 65 tahun atau lebih.
Baca Juga: Asam Urat Hingga Jantung, Berikut Penyakit Yang Mengintai Pecinta Boba
Dibandingkan wanita, pria mempunyai risiko lebih besar terkena serangan jantung. Bahkan, risiko pria masih tetap lebih tinggi dibanding wanita di usia menopause.
Keturunan Anak-anak dari orangtua dengan penyakit jantung lebih mungkin untuk juga mengembangkan penyakit tersebut.
2. Faktor terkontrol
Seseorang tidak dapat mengendalikan faktor usia, jenis kelamin, dan keturunan. Kendati begitu, faktor risiko lain dapat terkontrol.
Salah satu faktor resiko yang dapat dikendalikan adalah pengaruh zat adiktif rokok. Risiko perokok aktif terkena penyakit jantung lebih tinggi dibanding perokok pasif.
Baca Juga: Mengejutkan! Ilmuwan Temukan Jejak Penyakit Jantung pada Mumi Kuno
Meski demikian, paparan asap orang lain tetap meningkatkan risiko bagi perokok pasif. Pengerasan otot jantung ini membuat jantung berfungsi tidak normal.
Ketidakaktifan fisik Gaya hidup tidak aktif menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Aktivitas fisik yang teratur, membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Mengendalikan kolesterol darah, diabetes, dan obesitas dapat dibantu dengan aktivitas fisik. Selain itu, pada beberapa orang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Pertolongan Pertama untuk Penderita Serangan Jantung
3. Faktor Lain
Salah satu faktor lain yang dapat beresiko mengidap penyakit jantung adalah stres dan konsumsi alkohol dalam jumlah tertentu.
Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko kardiomiopati, stroke, kanker, dan penyakit lainnya.
Alkohol dapat berkontribusi terhadap trigliserida tinggi dan menghasilkan detak jantung tidak teratur.
Baca Juga: Ramalan Shio Hari ini, 3 Shio Ini Sedang Membutuhkan Perhatian Extra