Sonora.ID - Seperti yang sudah dikabarkan sejak beberapa minggu belakangan ini, bahwa Indonesia telah memasuki musim hujan.
Seakan penantian panjang yang akhirnya berakhir, sebagian besar masyarakat Indonesia merasa senang ketika akhirnya daerahnya dibasahi oleh hujan.
Namun, layaknya terbuai dengan hal yang menyenangkan, banyak masyarakat yang ternyata belum siap dengan datangnya musim hujan yang biasanya dibuntuti dengan banjir.
Pakar otomotif Bebin Djuana menjelaskan bahwa para pemilik kendaraan harus mempersiapkan kendaraannya pada kondisi yang prima, dan juga harus mempersiapkan mental menghadapi banjir.
Baca Juga: Berikut Cara Mengatasi Motor Matic Yang Mogok Akibat Menerjang Banjir
“Artinya bukan melihat air kemudian diterjang, sekarang harus tahu antara bisa dan enggak bisa. Karena kalau sampai yang terjadi water hammer, itu biayanya besar sekali,” jelas Bebin.
Water Hammer adalah situasi yang biasanya terjadi pada saat musim banjir tiba, yang memungkinkan mesin mobil terendam air. Hal tersebut menjadi momok mengerikan buat pemilik kendaraan.
Bebin menyatakan bahwa situasi tersebut bisa disebabkan bahkan dengan air yang sedikit, seperti satu sendok makan saja.
“Satu sendok makan saja kedalam ruang pembakaran dan itu dalam kondisi mesin menyala, itu sangat mungkin sampai stang piston bengkok,” tambah Bebin.
Baca Juga: Karhutla Berlalu, Kini Riau Bersiap Hadapi Banjir dan Tanah Longsor
Hal tersebut disebakan karena yang bisa menahan piston dan stang piston hanya udara, bahan bakar, dan pengapian.
Ketika ada bahan lain seperti air yang memasuki bagian pembakaran, maka bisa menyebabkan stang piston bengkok.
Jika hal ini terjadi, Bebin manyatakan bahwa dalam perbaikannya akan memakan biaya yang tidak sedikit.
“Tidak hanya untuk motor, demikian juga untuk mobil,” sambung Bebin.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini 4 Pertolongan Pertama Saat Mobil Mogok di Jalanan
Pakar otomotif ini juga menjelaskan setiap pengendara harus mengetahui berapa dalam air yang masih aman untuk dilalui kendaraannya.
Tak hanya itu, pengendara juga harus mempertimbangkan ada/tidak potensi kendaraan lain yang melintas yang membuat gelombang air sehingga kedalaman air menjadi lebih dalam.
“Nah ini aman enggak? Dan juga harus menjaga kecepatan, jangan sampai kita sendiri yang menciptakan gelombang yang akan menaikan permukaan,” jelas Bebin.
Untuk pengendara mobil harus mengetahui di mana posisi air intake kendaraannya, sehingga bisa mengetahui kedalaman air yang masih aman untuk dilewati.
Baca Juga: Mengapa Mesin Diesel Bisa Bertahan Menyala Berhari-Hari? Amankah?