Bahkan dirinya yang memang tipe anak yang suka melawan, sering kali dihukum pada saat Ciputra mengemukakan pendapatnya.
“Saya dipukul, diikat, dan dimasukkan ke gudang sebagai penjaranya,” jelas Ciputra.
Masih dikutip dari sumber yang sama, Ciputra menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami kesulitan dalam ekonomi keluarga.
Ini adalah ‘neraka’ pertama dalam hidupnya, namun ia selalu bersyukur dan menjadikan itu sebagai pelajaran untuk lebih kuat.
Baca Juga: Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtiar Effendy Meninggal Dunia
Tak hanya itu, Ciputra mengaku ada satu moment yang membuat dirinya benar-benar merasa kesedihan yang mendalam, yaitu ketika sang ayah ditangkap.
Ayahnya dituduh menjadi mata-mata Belanda dan dikabarkan meinggal sewaktu masih dalam masa penahanan.
“Neraka kedua datang, pada saat itu umut 12 tahun dan masih pemerintah Jepang. Tiba-tiba ayah saya ditangkah karena disangka mata-mata pemerintah Belanda. Dari situ ayah ditangkap, diikat naik perahu dibawa ke Manado,” cerita Ciputa.
Ayahnya ditahan di penjara dengan perjanjian akan dipulangkan pada bulan kesembilan, namun hal itu tak terjadi karena sang ayah sudah meninggal di penjara.
Baca Juga: Habib Mustofa Al-Jufri Meninggal Dunia Sesaat Sebelum Isi Ceramah