HIV ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI) dari orang yang terinfeksi. Sebagai contoh, ketika Anda berhubungan seks baik vagina, anal, atau oral dengan seseorang yang memiliki HIV tanpa kondom, virus ini akan sangat mudah menular.
selain kontak seksual, ada berbagai hal lain yang menyebabkan seseorang terkena penyakit yang melemahkan sistem imun ini, yaitu:
Baca Juga: Saya Mengidap Hernia, Apa Pengaruhnya pada Hubungan Seksual?
Tes darah memungkinkan dokter untuk menentukan apakah Anda terinfeksi virus HIV. Keakuratan tes bergantung pada waktu paparan terakhir untuk HIV (hubungan seks tanpa kondom, berbagi jarum). Jika Anda pernah melakukan berbagai tindakan yang berisiko HIV, Anda bisa terinfeksi virus setiap saat.
Baca Juga: Sulit Berkemih? Hati-hati Kanker Prostat, Berikut Gejala Lainnya
Jika hasil Anda positif (reaktif) tandanya Anda memiliki antibodi untuk HIV dan memiliki infeksi HIV. Punya infeksi HIV bukan berarti Anda pasti memiliki AIDS. Tidak ada yang tahu pasti kapan seseorang terinfeksi virus HIV akan mengalami AIDS.
Apabila hasil pemeriksaan Anda negatif, tandanya Anda tidak memiliki antibodi saat tes. Anda dapat mencobanya lagi pada 3 bulan setelah kegiatan berisiko HIV. Jika hasilnya tetap negatif, Anda tidak terinfeksi HIV.
Terapi antiretroviral (ART) merupakan obat yang biasanya digunakan untuk mengobati infeksi akibat HIV. Orang yang memakai ART menggunakan kombinasi obat HIV (rejimen HIV) setiap harinya.
ART tidak dapat menyembuhkan tetapi bisa membantu orang dengan HIV hidup lebih lama dan lebih sehat. Selain itu, ART juga membantu mengurangi risiko penularan HIV.