“Sebetulnya fungsinya adalah sebagai alat penanda untuk zona sasaran atau pendaratan,” tutur peneliti bidang kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Joddy Arya Laksmono M.T. seperti yang dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Satu-satunya granat asap yang dapat meledak adalah granat asap berbahan fosfor putih. Granat ini identik dengan sebutan "bom fosfor".
Joddy menyebut, fosfor ini mampu melukai seseorang, namun bukan dengan cara menghancurkan anggota tubuh seperti yang terjadi pada dua tentara korban ledakan Monas.
Baca Juga: Terjadi Ledakan di Kawasan Monas, Penyebab Masih Diselidiki Polisi
“Jika terkena tubuh, bisa menyebabkan luka bakar yang cukup parah. Bahkan bisa menyebabkan kematian,” ujar dia.
Masalahnya, mungkinkah granat asap meledak di Monas? Sedangkan satu-satunya granat asap yang sanggup meledak adalah bom fosfor yang penggunaannya dilarang?
Pakar militer dan intelijen Beni Sukadis juga sangsi bahwa ledakan Monas disebabkan oleh granat asap.
Beni belum pernah mendengar riwayat granat asap (di luar bom fosfor) pernah meledak dan melukai orang.
Baca Juga: Setelah Medan, Ledakan Kembali Terjadi di Kantor Kejari Parepare