"Granat asap kan hanya buat pengalihan saja untuk mengusir. Kemungkinan sih granat nanas, makanya bisa sampai melukai begitu. Kalau dilihat dari foto-fotonya kan memang cukup parah ya," jelas Beni kepada Kompas.com, Selasa.
"Tapi saya tidak tahu kalau polisi bilang granat asap," tambah dia.
Beni mengaku heran, bahan peledak bisa ada di Monas, kawasan ring 1 yang semestinya dijaga ketat.
Baca Juga: Video Detik-Detik Ledakan Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
Apalagi, tak sembarang orang dapat memiliki granat. Tak hanya sipil, beberapa pasukan TNI dan Polri tak punya akses terhadap peledak yang satu ini.
Granat beredar secara eksklusif hanya di pasukan-pasukan tertentu.
"Saya enggak yakin kalau sipil yang meletakkan, kecuali tentaranya jualan ke sipil. Tidak masuk akal kalau orang sipil yang meletakkan," ujar Beni.
Baca Juga: Ada 23 Tersangka Bom Bunuh Diri Medan, Begini Cara Pelatihannya