Rencananya tahun 2021 nanti, Nadiem akan menggantikan UN dengan sistem baru, yakni penilaian.
"Diganti menjadi asessment atau penilaian kompetensi minimum dan survei karakter. Nanti akan saya jelaskan, " ujarnya
Lanjutnya, pengahapusan UN tersebut karena ada beberapa alasan, salah satunya terkait dengan materi yang ada pada saat UN.
Baca Juga: Beri Saran untuk Nadiem Makarim, Kak Seto: Sekolah Tiga Hari Saja
"Pertama, berdasarkan survei dan diskusi dari berbagai macam orangtua, siswa, guru dan kepala sekolah juga. Materi UN itu yang terlalu padat sehingga cenderung fokusnya adalah mengajarkan materi dan menghafal materi saja bukan menguji kompetensi," kata mantan CEO Gojek tersebut.
Kedua, UN saat ini kerap dijadikan sebagai beban yang bisa membuat siswa, orang tua dan guru menjadi stres dalam menghadapinya.
"Padahal maksudnya UN adalah untuk penilaian sistem pendidikan. Yakni sekolahnya maupun geografi maupun sistem pendidikannya secara nasional," tutur Nadiem.
Nadiem juga menilai jika UN saat ini hanya menilai satu aspek saja, yakni dari sisi kognitifnya saja.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebarkan Pesan Pidato Nadiem ke Jajaran Kemenkeu