Nah, pada saat emosi tak menyenangkan tersebut justru menumpuk pada bawah ingatan seseorang, hal ini lah yang bisa menyebabkan berbagai macam gangguan psikologis, atau yang dikenal psikosomatis.
Namun yang berbahaya adalah kondisi ini tidak dirasakan lagi karena memang sudah tertumpuk dengan masalah atau ingatan yang lainnya.
“Sebenarnya tidak lupa, amarah itu tertanam di dalam otak namun ketumpuk, dan akhirnya tertanam pada subconscious mind kita, dan itu yang akhirnya membuat psikosomatis muncul,” jelas Arvan.
Baca Juga: Stop! Jangan Lagi Bersihkan Wajah dengan Tisu Basah, Ini Bahayanya
Maka satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit psikosomatis adalah kemampuan yang baik dalam mengolah amarah.
Karena pada saat seseorang marah kesadaran orang itu akan menurun, sedangkan energinya akan naik secara signifikan.
Akibatnya, orang tersebut akan menggebu-gebu dan dirinya merasa paling benar dibandingkan dengan orang lain.
“Jadi kombinasi antara kesadaran menurun, energi meningkat, dan merasa paling benar ini adalah kombinasi yang sangat mematikan, yang bisa mematikan karir Anda juga,” sambung Arvan.
Amarah tersebut memang harus diungkapkan dan tidak baik jika dipendam, namun cara mengungkapkannya pun harus dengan hati-hati.
Baca Juga: Heboh Nia Ramadhani Bisa Setrika Baju, Ini 3 Manfaat Menyetrika bagi Kesehatan