Hati-Hati! Memendam Amarah Dapat Berujung pada Penyakit Psikosomatis

12 Desember 2019 08:00 WIB
Memendam Marah berujung Psikosomatis
Memendam Marah berujung Psikosomatis ( https://www.freepik.com/)

Sonora.ID - Dalam melakukan kegiatan sehari-hari, sering kali yang terlibat bukan hanya fisik dan pikiran, tetapi juga perasaaan dan emosi setiap orang yang beraktivitas.

Emosi sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu emosi yang menyenangkan dan emosi yang tidak menyenangkan atau yang lebih dikenal dengan emosi negatif.

Emosi tak menyenangkan tersebut biasanya muncul sebagai rasa amarah, kecewa, malu, benci, dan beberapa emosi negatif lainnya yang jika tidak diolah bisa berujung pada penyakit psikosomatis.

Motivator Leadership, Arvan Pradiansyah menyatakan bahwa emosi tak menyenangkan, termasuk amarah, akan selalu mengikuti manusia hingga manusia tersebut bisa menyelesaikannya.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Psikosomatis, Penyakit Mental yang Diderita Abraham Kevin Eks Indonesian Idol 2018

Lalu bagaimana jika tidak terselesaikan? Amarah yang tidak diselesaikan akan berujung pada berbagai penyakit psikologis, atau yang disebut dengan penyakit psikosomatis.

Psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh manusia, ketika pikiran mulai memengaruhi tubuh hingga muncul penyakit atau membuat penyakit yang sudah ada menjadi lebih parah.

Penyakit psikosomatis ini sangat erat kaitannya dengan faktor psikis seseorang terlebih pada kondisi stres, marah, dan cemas.

“Emosi tak menyenangkan itu selalu mengikuti kita sampai kita mampu menyelesaikan, atau sering kali justru kita melupakan,” tambah Arvan.

Baca Juga: Psikolog Anak: Orang Tua Jangan Ingin Hidup Dua Kali di Kehidupan Anak

Nah, pada saat emosi tak menyenangkan tersebut justru menumpuk pada bawah ingatan seseorang, hal ini lah yang bisa menyebabkan berbagai macam gangguan psikologis, atau yang dikenal psikosomatis.

Namun yang berbahaya adalah kondisi ini tidak dirasakan lagi karena memang sudah tertumpuk dengan masalah atau ingatan yang lainnya.

“Sebenarnya tidak lupa, amarah itu tertanam di dalam otak namun ketumpuk, dan akhirnya tertanam pada subconscious mind kita, dan itu yang akhirnya membuat psikosomatis muncul,” jelas Arvan.

Baca Juga: Stop! Jangan Lagi Bersihkan Wajah dengan Tisu Basah, Ini Bahayanya

Maka satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit psikosomatis adalah kemampuan yang baik dalam mengolah amarah.

Karena pada saat seseorang marah kesadaran orang itu akan menurun, sedangkan energinya akan naik secara signifikan.

Akibatnya, orang tersebut akan menggebu-gebu dan dirinya merasa paling benar dibandingkan dengan orang lain.

“Jadi kombinasi antara kesadaran menurun, energi meningkat, dan merasa paling benar ini adalah kombinasi yang sangat mematikan, yang bisa mematikan karir Anda juga,” sambung Arvan.

Amarah tersebut memang harus diungkapkan dan tidak baik jika dipendam, namun cara mengungkapkannya pun harus dengan hati-hati.

Baca Juga: Heboh Nia Ramadhani Bisa Setrika Baju, Ini 3 Manfaat Menyetrika bagi Kesehatan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm