Mengenal Jenis-jenis Operasi Dalam Penanganan Penyakit Usus Buntu

12 Desember 2019 17:41 WIB
ilustrasi sakit perut karena usus buntu
ilustrasi sakit perut karena usus buntu ( Pixabay)

Sonora.ID - Usus buntu merupakan sebuah penyakit yang diakibatkan karena peradangan yang terjadi pada usus buntu.

Penyakit ini adalah bagian dari saluran cerna yang berbentuk seperti tabung atau kantong tipis dengan panjang rata-rata antara 2 hingga 20 cm dan berdiameter sekitar 6 mm.

Baca Juga: Tak Selalu Harus Dioperasi, Ini Cara Lain Menyembuhkan Penyakit Usus Buntu

Letaknya terdapat disebelah kanan bawah tepatnya pada pertemuan antara usus halus dan usus besar.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit ini, salah satunya dengan terapi.

Namun menurut dr. Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, setiap jenis usus buntu memiliki terapi yang berbeda.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Makan Cabai dan Jambu Biji Sebabkan Usus Buntu?

“Kalau misal usus buntunya itu tanpa penyulit, jadi belum pecah yang dimana engga ada kantong nanahnya itu biasanya bisa minum anti biotik atau di operasi,” ucapnya.

Pilihan operasinya tersebut bisa dengan dua teknik, yakni menggunakan laparatomi atau laparoskopi.

Baca Juga: Berawal dari Sakit Perut, Kenali Gejala Penyakit Usus Buntu pada Remaja

“Kalau laparatomi, dinding perutnya disayat antara lima sampai sepuluh centimenter, tapi kalau laparaskopi dia hanya memasuki alat melalui lubang, jadi dinding perut dilubangi untuk memotong dan menjahit si usus buntu ini,” terang dr. Santi.

Operasi dengan teknik laparaskopi biasanya dilakukan dengan membuat tiga lubang pada perut. Namun dengan perkembangan teknologi saat ini, operasi laparaskopi bisa dilakukan dengan satu lubang saja.

“Jadi satu lubang itu dimasukan semua peralatan untuk operasi seperti kamera dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Stop! Jangan Lagi Bersihkan Wajah dengan Tisu Basah, Ini Bahayanya

Laparaskopi sendiri memiliki kelebihan tersendiri yaitu proses pemulihannya menjadi lebih cepat, meskipun harganya termasuk mahal.

“Operasi laparaskopi kira-kira satu hingga tiga minggu penderitanya udah bisa kembali beraktivitas, tapi kalaul operasi laparasktomi itu kira-kira empat sampai lima minggu baru bisa beraktivitas,” kata dr. Santi.

Baca Juga: Heboh Nia Ramadhani Bisa Setrika Baju, Ini 3 Manfaat Menyetrika bagi Kesehatan

Laparaskopi sangat dikecualikan jika usus buntunya sudah pecah, karena ini nantinya akan sangat beresiko.

“Harus menggunakan laparatomi, jadi dinding perutnya harus disayat lima sampai sepuluh centimeter. Karen ajika sudah pecah isi rongga perutnya harus dibersihkan dari isi usus buntu yang keluar,” ucapnya.

Baca Juga: Bolehkan Ibu Pengidap Penyakit Hepatitis A Menyusui? Ini Penjelasannya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm