Kaki kucing tersebut harus diamputasi karena sudah membusuk.
Kemudian ada kucing yang ia beri nama mario yang telah dikurung di kos-kosan selama 3 bulan tanpa diberi makanan.
Nasib kucing tersebut sangat malang, karena harus bertahan hidup dengan hanya meminum air di toilet.
"Ada tiga ekor dan dua sudah mati badannya kurus. Dia hidup dari minum air toilet," ujar Tuti.
Baca Juga: Pencinta Kucing Wajib Waspada! Ini 3 Penyakit yang Ditularkan Kucing
Diketahui, Tuti telah merawat kucing-kucing tersebut sejak enam tahun yang lalu. Awalnya, Tuti membuka jasa penitipan kucing dan hanya memelihara dua kucing.
Kemudian, ia aktif berinteraksi di grup media sosial para pecinta kucing. Dari sana lah ia mengetahui bahwa ternyata di Denpasar banyak kucing-kucing yang telantar dan dibuang karena dalam kondisi sakit.
Kemudian Tuti selamatkan dan tak lagi membuka penitipan kucing.
Baca Juga: Orang Ini Tawarkan Gaji Rp. 563 Juta Setahun Untuk Merawat Anjingnya
Selama enam tahun tersebut, ada 100 ekor lebih kucing yang ia rawat sekarang. Untuk perawatannya ia harus memandikan semuanya setidaknya tiga bulan sekali.
Sementara untuk biaya makannya, ia harus merogoh kocek hampir Rp 500.000 setiap dua hari.
Uang tersebut untuk membeli makanan kucing seberat 7 kilogram yang hanya habis dalam dua hari.
Dengan jumlah 100 ekor lebih, kini Tuti tak lagi menerima kucing-kucing yang diberikan orang. Kecuali, kucing-kucing yang memang kondisinya sangat parah.
Selain itu, ia juga tak mau memberikan kucing-kucingnya kepada orang yang berniat mengadopsi. Ia kapok karena beberapa kucing yang pernah diadopsi berakhir mati hingga sakit parah.