Menurut keterangan Unit Pasukan Rakyat (PMU atau Hashd al-Shaabi), sebanyak 19 orang meninggal akibat serangan AS. Milisi KH adalah salah satu dari sekian banyak kelompok bersenjata Syiah yang bernaung di bawah organisasi tersebut.
Menurut Juru Bicara PMU, Jewad Kadum, sampai saat ini mereka masih melakukan evakuasi di lokasi serangan.
Baca Juga: Kanye West Mengklaim Dirinya Akan Jadi Presiden Amerika Serikat
Sebagai informasi, AS memutuskan menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 (Joint Comprehensive Plan Of Action) dan kembali menjatuhkan serangkaian sanksi kepada Iran. Alasannya adalah terus melanjutkan proyek pengembangan rudal dan diduga terlibat dalam sejumlah peperangan, seperti Suriah dan Yaman.
Bahkan AS memasukkan korps prajurit elite Iran, Korps Garda Revolusi (IRGC), ke dalam daftar teroris. Iran yang mempunyai sejumlah sekutu milisi di Timur Tengah diduga menargetkan pasukan AS yang berada di Irak sebagai aksi balasan.