Pasukan AS Serang Markas Milisi Syiah di Irak, 19 Orang Tewas

30 Desember 2019 09:32 WIB
Ilustrasi pasukan AS menyerang markas milisi Syiah di Irak.
Ilustrasi pasukan AS menyerang markas milisi Syiah di Irak. ( Freepik.com)

Sonora.ID - Tentara Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS) telah menyerang sebuah bangunan yang diduga gudang senjata oleh milisi Syiah di Irak, Kataib Hizbullah (KH).

Melansir CNN, penyerangan ini diduga sebagai pembalasan karena dalam beberapa waktu sebelumnya markas pasukan gabungan AS-Irak di Negeri 1001 Malam sering diserang oleh pasuka yang diduga didalangi oleh milisi Syiah yang didukung Iran.

Serangan udara tersebut dilaporkan telah digelar pada Minggu (29/12/2019) pukul 11.00 waktu setempat. Serangan dilangsungkan dengan menggunakan jet tempur jenis F-15 Strike Eagle.

Baca Juga: Co-Pilot Wings Air Ditemukan Tewas Gantung Diri, Gara-gara Dipecat?

Saat penyerangan, terjadi dua kali ledakan susulan di lokasi yang diduga akibat amunisi yang disimpan.

Menurut Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS (Pentagon), Jonathan Hoffman, serangan itu dilakukan tepat sasaran dan diyakini akan melemahkan kekuatan milisi KH.

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, dilaporkan terlebih dulu meminta restu Presiden Donald Trump sebelum menggelar serangan tersebut.

Baca Juga: Tabrak Gedung, Pesawat Berisi 100 Penumpang Jatuh di Kazakhstan

Menurut keterangan Unit Pasukan Rakyat (PMU atau Hashd al-Shaabi), sebanyak 19 orang meninggal akibat serangan AS. Milisi KH adalah salah satu dari sekian banyak kelompok bersenjata Syiah yang bernaung di bawah organisasi tersebut.

Menurut Juru Bicara PMU, Jewad Kadum, sampai saat ini mereka masih melakukan evakuasi di lokasi serangan.

Baca Juga: Kanye West Mengklaim Dirinya Akan Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagai informasi, AS memutuskan menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 (Joint Comprehensive Plan Of Action) dan kembali menjatuhkan serangkaian sanksi kepada Iran. Alasannya adalah terus melanjutkan proyek pengembangan rudal dan diduga terlibat dalam sejumlah peperangan, seperti Suriah dan Yaman.

Bahkan AS memasukkan korps prajurit elite Iran, Korps Garda Revolusi (IRGC), ke dalam daftar teroris. Iran yang mempunyai sejumlah sekutu milisi di Timur Tengah diduga menargetkan pasukan AS yang berada di Irak sebagai aksi balasan.

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm