Sonora.ID - Kemarin, Jumat, 3 Januari 2020, Jenderal Iran dikabarkan meninggal dunia akibat mendapatkan serangan dari pihak Amerika Serikat.
Mayor Jenderal Qassim Soleimani tersebut tewas di Bandara Internasional Irak karena terkena bom dari serangan militer AS.
Sebelumnya kedua pihak, Iran dan AS, memang selalu dalam keadaan bersitegang dan saling meneror satu dengan yang lain.
Namun, langkah yang diambil oleh AS untuk membunuh Mayor Jenderal tersebut adalah langkah besar yang mungkin bisa menyebabkan perang besar.
Baca Juga: Jenderal Iran Tewas karena Serangan AS, Timur Tengah Akan Perang?
Meski demikian, sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald trump justru menyatakan bahwa perintah pembunuhan Jenderal Iran yang ia berikan kepada pasukan militernya itu bertujuan untuk mendamaikan kedua pihak bukan memicu perang.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Trump dalam siaran di salah satu stasiun televisi, setelah sebelumnya pihaknya dinyatakan sebagai alasan terbunuhnya Jenderal Iran tersebut.
Dalam pernyataannya dirinya menegaskan bahwa hal itu ia lakukan untuk mencegah adanya perang antara AS dan Iran.
Baca Juga: Setelah Pemakzulan, Presiden Donald Trump Justru Liburan ke Florida
Pasalnya, bagi Trump, Soleimani tengah merencanakan serangan yang segera dan jahat terhadap para diplomat dan personel militer Amerika, namun pihak AS mampu menangkapnya.
Trump juga menyatakan bahwa Jenderal Iran tersebut adalah sosok yang kejam yang menginginkan adanya kematian orang yang tak bersalah.
Presiden AS tersebut menyatakan bahwa pihaknya akan merasa nyaman jika teror dari Iran berakhir, khususnya dari Jenderal Soleimani tersebut.
Baca Juga: Dimakzulkan, Donald Trump Minta Warga AS 'Depak' Ketua DPR
Namun yang terjadi sekarang adalah sebaliknya, akibat pembunuhan tersebut tensi politik antara AS dengan Iran justru memanas dan memungkinkan terjadi perang besar.
Bagaimana tidak? Qassim Soleimani merupakan seorang Jenderal dan pimpinan yang memiliki pengaruh besar di Iran.
Aksi pembunuhan tersebut kabarnya menggunakan seragam drone yang mengenai dua kendaraan yang ditumpangi oleh Soleimani dan seorang Wakil Komandan Hashed.
Baca Juga: Resmi Dimakzulkan DPR AS, Inilah Pihak yang Tentukan Nasib Donald Trump