Diketahui sebelumnya, bahwa memang insiden mengenaskan tersebut memicu terjadinya perang antara dua pihak ini untuk membalas kematian sang Jenderal yang dibom drone oleh AS di Bandara Internasional Irak.
Namun, menurut tradisi Syiah, bendera merah berada ada darah yang ditumpahkan secara tidak adil dan berfungsi sebagai panggilan untuk membalas seorang yang terbunuh tersebut.
Di sisi lain, berkibarnya kain merah tersebut juga dipandang sebagai peringatan bahwa Republik Islam Iran telah siap memenuhi janjinya untuk menyerang Amerika Serikat yang saat ini dipimpin oleh Presiden Donald Trump.
Baca Juga: Kapal China Masuk Perairan Natuna, TNI Kerahkan Ratusan Personel Gabungan
Tak hanya kain merah yang membentang, pada bendera tersebut juga terdapat tulisan “Mereka yang ingin membalas darah Husein”.
Rencana balas dendam Iran kepada AS memang sudah dihembuskan sejak beberapa hari lalu, Dewan Keamanan Nasional pun sudah merilis 35 target sebagai bagian dari aksi balas dendam tersebut.
Jenderal Gholamali Abuhamzeh menyatakan bahwa aka nada ancaman serangan terhadap ‘taget vital Amerika’ yang terletak di Selat Hormuz sebagai pembalasan atas tewasnya Soleimani.
Baca Juga: Trump: Saya Memerintahkan Pembunuhan Jenderal Iran untuk Menghentikan Perang