Sonora.ID - Perseteruan Indonesia dengan China kian memanas usai kapal natuna bersikeras mengaku tengah berlayar dibatas Zona Ekonomi Eksklusif milik China.
Akibatnya memancing Indonesia untuk bertindak. Bahkan Presiden Jokowi tidak akan berkompromi jika China bersikeras akan merebut perairan Natuna.
Namun sikap berbeda ditunjukan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dirinya menyatakan bahwa dapat menyelesaikan permasalahan Natuna dengan jalan damai.
Baca Juga: Ini Rahasia Dibalik Sikap Trump yang Memilih Mundur Kala Melawan Iran
Hal ini memancing beragam reaksi dari berbagai pihak, salah satunya orang nomor satu PKS Sohibul Iman yang menilai prabowo tak tegas dalam menghadapi polemik Natuna.
Banyak yang menuduh bahwa nyali Menhan Prabowo ciut kala harus berhadapan dengan negara Tiongkok.
Namun nyatanya berbagai komentar dan anggapan miring seputar dirinya tidak membuat menhan Prabowo berkecil hati.
Dirinya seolah mennjukan bahwa permasalahn dapat diselesaikan dengan baik jika dilakukan dengan perencanaan yang baik dan matang.
Baca Juga: Hasil Penangkapan OTT Menunjukan KPK Masih Menjadi Momok Para Tikus Berdasi
"Enggak apa-apa (dianggap lembek)," kata Prabowo usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
"Silahkan saja bicara kita kan negara demokrasi orang boleh bicara apa saja," tambah Prabowo.
Meski Prabowo dianggap oleh berbagai pihak tidak tegas karena seolah bersikap santai dan cool saat menghadapi polemik Natuna.
Baca Juga: Banjir Bandang Menerjang Lahat, Rumah Milik Warga Hanyut Terseret Arus
Dirinya bahkan sempat banjir kritik dari berbagai pihak namun Prabowo tetap berpegang teguh kepada pendiriannya.
Ia meminta semua pihak untuk tidak memanas-manasi suasana dan tetap menyikapi penerobosan ini dengan santai.
Sebab, Prabowo menjelaskan bahwa yang dimasuki oleh kapal China bukan merupakan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia, bukan wilayah teritorial.
Baca Juga: Jokowi Ingin Tinjau Korban Banjir, Walikota Bekasi: Jangan Deh
"Jadi kalau wil teritorial itu kedaulatan, itu 12 mil (dari lepas pantai). Lebih dari dari itu adalah ZEE dan kapal manapun boleh masuk keluar," kata Prabowo.
Hanya saja, Prabowo menegaskan tak boleh ada kapal yang menangkap ikan di wilayah ZEE Indonesia.
Jika kapal asing ingin menangkap ikan di wilayah itu, maka harus mendapat izin dari pemerintah RI.
Ia pun menilai bisa saja pemerintah RI dan China melakukan negosiasi.
"Nah ini kan bisa diselesaikan, kita bisa negosiasi dan sebagainya. Ya kita cool saja selalu saya katakan," kata Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Baca Juga: Ramalan Shio 10 Januari 2020: Shio Naga Anda Menjadi Pusat Perhatian