Ketua Hippindo, Budihardjo menyatakan bahwa pihaknya hanya ingin bertemu untuk melaporkan dampak banjir tersebut bagi industri atau pengusaha offline.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga ingin melaporkan bahwa anggota Hippindo mengalami kerugian besar karena berhentinya aktivitas di pusat perbelanjaan pasca banjir.
Bahkan sebagian besar pengusaha mengalami penurunan omzet hingga 50 persen pada bulan Januari 2020 ini.
Budi juga membeberkan data bahwa dalam 3 mal yang tutup ada 100 brand yang terdampak dari tutupnya mal tersebut.
Baca Juga: Warga Kecewa, Anies Perbolehkan PKL Dagang di Trotoar Jl Kramat
“Namun kita enggak konsentrasi di tiga mal saja, pertemuan kita nanti untuk membahas banyak sekali yang tutup pada tanggal 1 Januari 2020 kemarin. Termausuk yang di pinggir jalan, di Bandara Halim, d an restoran-restoran,” tambahnya.
Dampak dari banjir besar yang merendam sebagian besar kota Jakarta ini memang menyebabkan beberapa pusat berbelanjaan tutup untuk waktu yang cukup panjang.
Misalnya saja Lippo Mal Puri yang harus tutup dari tanggal 1 hingga 6 Januari 2020 kemarin, dan yang lebih parah adalah Mal Taman Anggrek dan Mal Cipinang Indah yang hingga hari ini masih tutup atau belum bisa beroperasi.
Baca Juga: Tutup Sejak Tahun Baru, Anies Justru Katakan Tidak Ada Mal yang Kena Imbas Banjir