Sonora.ID - Fenomena hadirnya Keraton Agung Sejagat atau KAS yang menghebohkan publik akhir-akhir ini.
Pasalnya tidak hanya deklarasi dan juga susunan kerajaan Keraton Agung Sejagat, namun lambang dari kerajaan tersebut meresahkan.
Karena mereka mengunakan lambang Perisai David yang merupakan jati diri kaum Yahudi.
Baca Juga: Gawat! Walhi Sebut 2 Pulau Di Sumatera Selatan Menghilang, Kok Bisa?
Salah satu Budayawan Indonesia, Ridwan Saidi menuturkan bahwa kasus Keraton Agung Sejagat bukan merupakan kasus yang sepele.
Pasalnya dirinya berfikir bahwa pasti ada oknum-oknum tertentu yang mendanai, mengatur dan makan menskemakan skenario.
Mereka memiliki misi terselubung hingga membentuk sebuah kelompok-kelompoik tertentu.
Baca Juga: Setelah Benny & Hary, Kejagung Tetapkan Preskom PT Trada Heru Hidayat Tersangka Ke-3 Kasus Jiwasraya
Mengingat kasus kerajaan seperti ini tidak hanya terjadi sekali di Indonesia. Karena Sebelum KAS (Keraton Agung Sejagat), pernah terdapat empat kerajaan baru seperti kerajaan ubur-ubur, Gafatar, dan Satri Piningit Weteng Buwuno.
"Di dalam ornamen yang ada di keraton itu ada bintang David loh. Jadi gak sederhana persoalannya. Kalau kita menyederhanakan ini, berarti kita tidak punya sensitifitas terhadap keamanan negara,” kata Ridwan Saidi dikutip dari TV One, Rabu (15/1/2020).
Ridwan menyebut keberadaan Kerajaan Agung Sejagat merupakan sebuah proyek yang ditunggangi oleh oknum tertentu.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Ketahui Karaket Orang dengan Cara Memencet Pasta Gigi
Karena itu, perlu ditelusuri misinya seperti apa dan diarahkan kemana proyek tersebut.
Menurut Ridwan, Kerajaan Agung Sejagat tidak bisa dikait-kaitkan dengan persoalan khilafah.
“Ini sedikit lebih rumit, dia punya skenario. Tetapi yang saya tangkap dari ucapan dia (Raja Agung Sejagat) dia mengecam the existing power system, global power system,” kata Ridwan.
“Perdamaian dunia tidak tercapai karena kesalahan dari the existing global power system. Itu kan Israel, itu kan Yahudi pikiran begitu,” tandas Ridwan.
Kerajaan Agung Sejagat memiliki misi untuk menciptakan perdamaian dunia. Sebab, pemimpin dunia saat ini dianggap gagal menciptakan perdamaian.
Baca Juga: Ormas Jawara Betawi Siap Kawal Anies Baswedan dari Para Demonstran Banjir