Sonora.ID - Akhir tahun 2019 kemarin, masyarakat dihebohkan dengan skandal yang terjadi pada jajaran utama di Garuda Indonesia.
Kasus tersebut kembali berkembang hingga Dirut tersebut harus digantikan dengan Direktur Utama yang baru, dan jabatan tersebut pun diserahkan kepada Irfan Setiaputra.
Meski pokok permasalahannya sudah diselesaikan, namun beberapa masalah yang juga terungkap, seperti adanya pelecehan seksual masih dalam proses penyelesaian.
Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru tersebut, menyatakan bahwa pihaknya bersama dengan jajaran lainnya sedang berusaha menyelesaikan masalah itu.
Baca Juga: Sah! Irfan Setiaputra Ditunjuk Jadi Dirut Garuda Indonesia
Irfan Setiaputra dan pihak perseroan akan meneliti dan menyelesaikan permasalahan dugaan pelecehan seksual terhadap pramugari yang rama dibicarakan oleh publik.
Namun, pihaknya juga menjelaskan bahwa hal ini tidak bisa diselesaikan secara instan, namun harus dalam proses yang bertahap.
Irfan berharap pada pekan depan yang akan datang, masalah ini sudah dapat dirincikan akar permasalahannya.
Satu hal yang sudah bisa dipastikan adalah bahwa di bawah komando dirut baru ini, manajemen sudah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah dugaan pelecehan seksual tersebut.
Baca Juga: Ari Askhara Dicopot, Pramugari Garuda Tak Lagi Terbang 18 Jam Sehari
“Kami semua berkomitmen,” tegasnya berjanji akan mengungkap masalah yang sudah menjadi sorotan publik ini.
Tak hanya akan berkomitmen membongkar akar permasalahannya, pihaknya juga berjanji tidak akan memberikan toleransi kepada setiap bentuk pelecehan seksual yang terjadi.
Bahkan Irfan mengatakan bahwa perbuatan dan pihak yang melakukan pelecehan seksual tersebut tidak termaafkan.
“Mudah-mudahan bisa terselesaikan, itu komitmen kami. Saqya percaya bahwa itu bisa kami tegakkan, jadi persepsi publik terhadap Garuda akan lebih baik,” harapnya.
Baca Juga: Viral Kisah Pramugari Garuda Indonesia, Ini 3 Curhatan Era Ari Askhara
Meski demikian, harus ada definisi dan peta yang jelas mengenai pelecehan seksual yang terjadi dan diduga menimpa pramugari Garuda Indonesia.
“Kami pastinya akan melihat dan mendefinisikan terlebih dahulu mana sih, pada level seperti apa pelecehan seksual tersebut,” tambah Irfan.
Pasalnya, pihaknya menjelaskan bahwa setiap orang memiliki definisi yang berbeda mengenai pelecehan seksual.
Misalnya saja ada seorang pramugari yang merasa dilecehkan pada saat disentuh oleh penumpang yang meminta tambahan minuman.
Baca Juga: Kasus Garuda Indonesia Tak Ada Habisnya, Kali Ini Ramai Tagar ‘Netizen Bersama Digeeembok'