Sonora.ID - Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Jumat 24/1/2020 malam, meyebabkan Underpass Gandhi terendam oleh banjir.
Bahkan banjir telah mencapai atap underpass. Air yang menggenang di sekitar underpass nampak berwarna coklat keruh dihiasi dengan sampai plastik yang mengapung.
Namun hingga saat ini air yang menggenangi Underpass Gandhi tak kunjung surut.
Baca Juga: Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Jakarta Sediakan 478 Pompa Air
Akhirnya untuk mengatasi banjir di Underpass Gandhi pemprov DKI Jakarta mengirimkan pompa air.
Mulanya Dinas SDA DKI Jakarta enggan mengirimkan pompa untuk menyedot air karena kawasan tersebut merupakan wewenang Kemensetneg.
Namun, karena air tersebut tak kunjung surut jika tak dipompa dan setelah adanya koordinasi, maka bantuan dari Pemprov DKI Jakarta diturunkan.
Baca Juga: Selain Virus Corona, Kelelawar Bawa 137 Virus Penyakit yang Berbahaya
Hingga Minggu sore, underpass tersebut masih terendam banjir. Petugas masih berupaya menyedot air dengan pompa-pompa.
Diperkirakan, penyedotan air diprediksi akan rampung pada Senin besok.
Keputusan Anies Baswedan turun tangan dalam penyurutan banjir di Underpass Gandhi, bukan tanpa sebab.
Baca Juga: Setelah Muncul Nama Cawagub, Anies-Sandi Justru Reunian di Rakerda
Gubernur DKI Jakarta tersebut ingin agar permasalahan di Underpass cepat selesai, hingga dirinya harus turun tangan langsung.
"Kawasan itu (Underpass Gandhi) memang berada di dalam pengelolaan Kementerian Sekretariat Negara, tapi Pemprov DKI ikut membantu untuk memastikan bahwa itu bisa segera tuntas," ujar Anies seperti dikutip dari Kompas.com, Jakarta Pusat, Minggu (26/1/2020).
Setidaknya melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA), Anies mengirim sebanyak enam unit pompa.
Sementara Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan mengerahkan dua unit pompa air.
"Jadi meskipun bukan kewenangan kami, tapi ini adalah bentuk bahwa DKI Jakarta akan terus ikut ambil tanggung jawab bila ada masalah, mudah-mudahan tuntas," kata Anies.
Baca Juga: Seorang Dokter Meninggal Usai Rawat Pasien Yang Mengidap Virus Corona