Sonora.ID - 13 tahun sudah aksi Kamisan yang dilakukan di depan Istana Kepresidenan telah diselenggarakan oleh para aktivis Kamisan.
Tuntutan utama mereka adalah meminta langkah Presiden dan jajarannya untuk bisa menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM khususnya HAM berat yang terjadi di negeri ini.
Digelar setiap hari Kamis sejak 18 Januari 2007 yang lalu, dari korban hingga keluarga korban pelanggaran HAM di Indonesia berkumpul di depan Istana.
Aksi ini biasanya digelar pada pukul 16.00 – 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian dan atribut serba hitam, berdiri, diam, dan berpayung hitam yang lengkap bertuliskan berbagai kasus pelanggaran HAM yang mereka tuntut untuk diselesaikan.
Baca Juga: Setelah Jokowi, Sri Mulyani Ikut Peringatkan Prabowo terkait Dana Rp 127 Triliun
Tahun ini, adalah tahun ke-13 aksi ini diselenggarakan, karena terbilang bukan waktu yang singkat, masyarakat pun kembali angkat suara.
Hingga siang ini, di Twitter pun trending ‘Jokowi Kamisan Dimana’, pasalnya beberapa aktivis menyatakan bahwa Kamisan menjadi sulit dilakukan ketika di era Jokowi.
Memang benar aktivis pernah diajak masuk ke Istana untuk bisa berdiskusi dengan Jokowi, namun hal itu hanya dilakukan sekali.
Pada 16 Januari 2020 yang lalu, penggerak Aksi Diam Kamisan, Maria Catarina Sumarsih berencana akan mengelilingi Istana Presiden dengan meniup peluit.
Baca Juga: Dianggap Merugikan Rakyat, Trending Tagar ‘Rakyat Tuntut Jokowi Mundur’
Namun hal tersebut tidak bisa berjalan sesuai rencana, karena pihak kepolisian tidak mengizinkan hal tersebut, mereka dilarang melewati trotoar istana dengan pengawalan polisi.
Hal-hal seperti ini dilakukan sebagai upaya mereka untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu seperti tragedi Semanggi I, Semanggi II, Trisaksi, Tragedi 13 – 15 Mei 1998, dan berbagai pelanggaran berat lainnya.
Netizen di Twitter juga membagikan berbagai foto Kamisan dan berbagai tuntan penyelesaian pelanggaran HAM mereka melalui tagar ‘Jokowi Kamisan Dimana’.
Baca Juga: Fadli Zon Sebut Hidup Rakyat Semakin Susah di Era Pemerintahan Jokowi
Salah satunya pun membagikan tuntutan lain atas pelanggaran yang terjadi pada era Jokowi, dan berniat untuk mengingatkan kembali atas kejadian yang tak berujung tersebut.
“Ada beberapa agenda yang dibawa setiap Aksi Kamisan: Penuntasan kasus HAM, menuntut keadilan dan kemanusiaan, serta masih banyak lagi. Tidak pernah berhenti kami mengingatkan tentang itu,” tulis salah satu akun yang bernama @puspitalk.
perilaku menyiksa, menculik, menghilangkan, dan membungkam kebebasan bersuara memang adalah perbuatan biadab, tetapi perilaku membiarkan pelaku bebas dan tak mengusut tuntas meski sudah diberi kewenangan untuk bertindak, jauh lebih hina dari itu. #JokowiKamisanDiMana pic.twitter.com/jNr7WPAlvr
— mamat???? (@rsetyawn_) January 30, 2020
Baca Juga: Setelah Dicap sebagai Sejarah Buruk Indonesia, Jokowi Disebut sebagai ‘Raja Tega’