Sonora.ID - Dinas Pekerjaan Umum Sulawesi Tengah memberikan tanggapan atas viralnya berita Asmarani Ndongku.
Seorang bocah SD yang viral akan tangisnya pecah karena tak mendapatkan hadiah setelah menjuarai lomba lari 21km, di Poso.
Lomba lari atas syukuran selesainya pekerjaan peningkatan kualitas jalan Kelurahan Lawanga-Toyado.
Baca Juga: Bocah SD Juara 1 Lari 21km, Kini Banjir Sumbangan Usai Viral
Kegiatan itu dilaksanakan Dinas PU Sulteng pada 25 Januari 2020, dan Asmarani meraih juara I putri.
Namun ternyata Dinas Pekerjaan Umum Sulawesi Tengah selaku pihak penyelenggara tidak memberikan hadiah kepada Asmarani.
Asmarani hanya mendapatkan mendali sebagai apresiasi atas kemenangannya sontak seketika hal ini membuat hati Asmarani hancur dan tangisnya seketika pecah.
Baca Juga: 5 Fakta Jennifer Gates, Putri Bill Gates yang Bertunangan dengan Pria Mesir
Kadis PU Sulteng Saifullah Djafar mengatakan, kegiatan yang dilakukan itu bukanlah sebuah perlomba.
Kegiatan yang digelarnya merupakan kegiatan rutin pada setiap ruas jalan yang selesai dikerjakan dengan event maraton.
Menurut dia, kegiatan itu sudah sering dilakukan bukan hanya di Kabupaten Poso, melainkan juga di kabupaten lain.
Baca Juga: Coba Bunuh Diri, Polisi di Medan Nekat Terjun dari Fly Over Jamin Ginting
"Sebetulnya ini hanya diikuti oleh komunitas lari kita sendiri, tapi karena ada komunitas lain yang mau bergabung, ya kita terima ikut serta. Sebagai tanda keikutsertaan, kita menyiapkan medali. Untuk anggota komunitas yang mendaftar tidak dipungut bayaran," jelas Saifullah melalui WhatsApp saat dihubungi oleh awak media, seperti dikutip dari Kompas.com.
Saifullah menuturkan, semua komunitas yang mengikuti mengetahui bahwa perlomba itu tidak ada hadiahnya.
Mereka hanya mendapat sensasi berlari di medan dan wilayah yang berbeda-beda di beberapa tempat.
Baca Juga: Viral! Pidato Trump Salah Sebut Masjid Al Aqsa Jadi Masjid Al Aqua
Dia mencontohkan event serupa yang telah dilaksanakan pada rute Palu-Donggala, Palolo-Palu, Pandere-Palu, Danau Tambing-Lembah Napu, dan masih banyak lagi.
"Semua tanpa hadiah, tetapi mendapatkan medali sebagai tanda pernah mengikuti event tersebut. Untuk semua peserta yang akan ikut tidak dimintakan biaya pendaftaran," akunya.
Saifullah mengatakan, Asmarani masuk dalam komunitas PUPR Poso Runners.
Baca Juga: Ma’ruf Amin Dianggap Tak Pernah Muncul, Trending Tagar ‘Wapres Boneka’
Pihak komunitas PUPR Poso telah menjelaskan bahwa lari itu tidak ada hadiahnya. Selain itu, Asmarani tidak meraih juara I, tetapi peringkat ke-19 gabungan putra yang lari bersama.
Dia juga sangat mengapresiasi kegiatan Asmarani.
Menurut Saifullah, seandainya Asmarani menetap di Palu, bersama dengan Dinas PU akan dibina dengan baik dan diikutkan dalam event lomba tingkat nasional atau bahkan internasional.
Sementara terkait kemenangan tersebut, orangtua Asmarani mengatakan, Asmarani bukan meraih peringkat ke-19, melainkan peringkat ke-12 gabungan putra-putri.
Namun, untuk kelas putri, Asmarani meraih juara I.
Baca Juga: Coba Bunuh Diri, Polisi di Medan Nekat Terjun dari Fly Over Jamin Ginting