"Kami sudah mengembangkannya. Namun butuh waktu sebelum diujicobakan ke binatang," Profesor Yuen dilansir SCMP via Asia One Rabu (29/1/2020).
Profesor Yuen menjelaskan, butuh waktu setidaknya berbulan-bulan untuk dicoba ke hewan, dan setahun ke manusia sebelum benar-benar bisa digunakan.
Peneliti HKU mengembangkan obat untuk patogen berkode 2019-nCov itu berdasarkan vaksin semprot hidung untuk influenza yang sebelumnya sudah ditemukan.
Baca Juga: Kemenparekraf Dihujat Netizen karena Unggah Foto ‘Gunung Palsu’ Ini
Hingga Selasa (28/1/2020), Hong Kong baru mengonfirmasi delapan kasus positif terjangkit corona, di mana 78 orang lainnya masih berada dalam level terduga.
Dilain kesempatan sebuah media China sempat memberitakan pakar setempat, Li Lanjuan, yang menyatakan vaksin untuk virus Wuhan tengah dikembangkan.
Bahkan Li Lanjuan dapat memproduksi dalam jumlah masal dengan kurun waktu sebulan.
Baca Juga: Mulai Besok 31 Januari 2020, Ini Tarif Baru Tol Dalam Kota Jakarta