Sonora.ID - Beredar wacana permintaan warga negara Indonesia yang menjadi anggota eks ISIS untuk kembali pulang dan Indonesia akan melakukan pemulangan seluruh WNI Eks ISIS.
Sontak kabar burung ini menimbulkan sejumlah polemik, ditanah Ibu Pertiwi Indonesia.
Diantara masyarakat banyak yang mendukung mereka untuk pulang dan menerima dengan tangan yang terbuka.
Baca Juga: Sempat Jadi 'Kota Mati', Warga Kampung Tua Penagi yang Mengungsi Sudah Kembali
Namun banyak pula yang menentang kepulangan mereka karena takut mereka akan menyebarkan ideologi mereka kepada masyarakat Indonesia secara luas dan diam-diam.
Polemik yang terjadi ini membuat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme di indonesia untuk buka suara guna meluruskan kabar pemulangan 600 WNI eks ISIS.
Secara tegas Kepala BNPT Suhardi Alius menegaskan belum ada rencana pemulangan WNI eks ISIS.
Baca Juga: Tak Hanya Tenaga Medis, Posko Kesehatan Natuna Lengkap dengan Layanan Psikiater
Ia menegaskan wacana tersebut tidak benar karena masih dalam kajian oleh sejumlah kementerian terkait.
Dia menjelaskan BNPT hanya mendapat informasi dari beberapa lembaga intelijen internasional Timur Tengah.
"Kami bagian dari komunitas internasional. Nah, di situlah kami diinformasikan kalau ada sekian puluh ribu, di tiga camp di Suriah, FTF (foreign terrorist fighter/teroris asing) dengan keluarganya. Nah sekarang diinformasikan ada yang mengaku sebagai WNI," kata Suhardi dalam jumpa pers di Gedung BUMN, Jakarta, seperti dikutip dari Youtube KompasTV pada Sabtu (8/2/2020).
Baca Juga: Tak Hanya Tenaga Medis, Posko Kesehatan Natuna Lengkap dengan Layanan Psikiater
Meski demikian, Suhardi menegaskan, hingga kini belum ada keputusan apakah nantinya pemerintah akan memulangkan mereka atau tidak.
Pasalnya, proses pemulangan ini bukanlah pekerjaan yang mudah.
"Nah sekarang masih kita bahas, sehingga belum ada sma sekali keputusan. Ini yang perlu saya luruskan dulu. Enggak gampang," ujar Suhardi.
Baca Juga: Berjasa dalam Dunia TNI, Prabowo akan Buat Patung Bung Karno