Di Jenewa, Swiss, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa angka korban yang dilaporkan secara harian di China mengalami "kestabilan".
Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan adanya misinformasi terkait patogen itu, yang bisa memperberat kerja tim medis.
"Saat ini, kita tak hanya memerangi virus itu. Namun juga berjuang melawan teori konspirasi dan misinformasi yang memperkeruh keadaan," paparnya.
Baca Juga: Warga Kompleks Pluit Putri Penjaringan Gugat Anies ke Pengadilan Soal Lahan Hijau
Di Hong Kong, pemerintah setempat mulai menerapkan aturan karantina selama dua pekan bagi pendatang dari daratan utama China.
Kebanyakan orang bisa melakukan karantina di hotel atau rumah. Namun mereka diharuskan menerima panggilan telepon dan pemeriksaan. Jika menolak, mereka terancam dipenjara dan didenda.
Salah satu pusat finansial dunia ini sudah melaporkan 25 kasus infeksi, dengan satu pasien meninggal.
Di Singapura, kepanikan dilaporkan melanda setelah otoritas menaikkan status penyebaran virus corona dari yang semula kuning ke oranye.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Warga Wuhan di Bali Nekat Pulang Ke China
Warga berbondong-bondong mendatangi supermarket, hingga pihak berwenang sampai memerintahkan mereka untuk tetap tenang.