Pihak BKPM menyampaikan bahwa total investasi sekitar Rp 500 triliun, dan sekitar 10 sampai 15 persennya akan ditanggung oleh pemerintah.
Angka tersebut difokuskan untuk infrastruktur dasar seperti kantor pemerintah yang memang menjadi tanggungan negara.
Sejauh ini, negara atau pihak investor yang sudah menawarkan beserta dengan bidangnya adalah Jerman yang beberapa waktu lalu menawarkan investasi teknologi.
Baca Juga: Warga Kompleks Pluit Putri Penjaringan Gugat Anies ke Pengadilan Soal Lahan Hijau
Hal ini juga disampaikan oleh pihak BPKM bahwa ada perusahaan teknologi Jerman, Siemens AG, yang berminat untuk bergabung dalam proyek pembangunan Ibu Kota baru Indonesia.
Bahkan Siemens tersebut pun menyataan bahwa pihaknya akan membantu Indonesia untuk mengembangkan ibu kota dengan konsep smart city.
Pihaknya optimis bahwa langkah ini merupakan kerja sama yang akan menguntungkan, karena sebelumnya dirinya sudah bekerja sama dengan PT PLN (Persero).
Baca Juga: Jokowi Sebut Tak Akan Berhutang Dalam Pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan