Sonora.ID - Isu Ibu Kota Negara akan dipindah dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan salah satu isu yang dibicarakan sejak tahun lalu.
Isu tersebut kembali dibicarakan kembali oleh Presiden Joko Widodo beberapa saat yang lalu, bahkan proyek dan pembangunan Ibu Kota baru ini sudah mulai dilirik oleh investor asing.
Pembangunan Ibu Kota di Kalimantan Timur (Kaltim) ini disebut sebagai proyek yang menarik untuk investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Baca Juga: Maju Pilkada Solo 2020, Relawan Jokowi: Mas Gibran Punya Modal
Hal ini pun disampaikan langsung oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM yang menjelaskan bahwa sudah ada beberapa investor yang melirik dan menawarkan diri kepada pihak yang berwenang.
Beberapa di antaranya adalah China, Korea Selatan, Jepang, Jerman, dan beberapa negara lainnya yang mulai melirik dan berencana untuk bisa berinvestasi di Ibu Kota baru ini.
Namun, karena keputusan pemindahan Ibu Kota ini masih dalam tahap atau proses pembuatan Undang-Undang, maka belum ada pembagian untuk calon investor yang sudah mengantre tersebut.
Maka negara-negara tersebut pun baru bisa menyampaikan minatnya saja dalam proyek ini.
Baca Juga: Buah dari ‘Bersih-Bersih’ BUMN, Erick Thohir jadi Menteri Idaman Publik
Pihak BKPM menyampaikan bahwa total investasi sekitar Rp 500 triliun, dan sekitar 10 sampai 15 persennya akan ditanggung oleh pemerintah.
Angka tersebut difokuskan untuk infrastruktur dasar seperti kantor pemerintah yang memang menjadi tanggungan negara.
Sejauh ini, negara atau pihak investor yang sudah menawarkan beserta dengan bidangnya adalah Jerman yang beberapa waktu lalu menawarkan investasi teknologi.
Baca Juga: Warga Kompleks Pluit Putri Penjaringan Gugat Anies ke Pengadilan Soal Lahan Hijau
Hal ini juga disampaikan oleh pihak BPKM bahwa ada perusahaan teknologi Jerman, Siemens AG, yang berminat untuk bergabung dalam proyek pembangunan Ibu Kota baru Indonesia.
Bahkan Siemens tersebut pun menyataan bahwa pihaknya akan membantu Indonesia untuk mengembangkan ibu kota dengan konsep smart city.
Pihaknya optimis bahwa langkah ini merupakan kerja sama yang akan menguntungkan, karena sebelumnya dirinya sudah bekerja sama dengan PT PLN (Persero).
Baca Juga: Jokowi Sebut Tak Akan Berhutang Dalam Pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan