Sedangkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi sebesar 70,1 persen. Sisanya, 27,4 persen menyatakan tidak puas. Sebanyak 2,6 persen responden menyatakan tidak menjawab dari survei tersebut.
Qodari menegaskan, adanya ketimpangan tersebut memang bukan hal yang mengejutkan. Menurutnya, orang nomor dua di Tanah Air itu harus memperbaiki kinerjanya.
“Pasti memang jomplang antara presiden dan wakil presiden dan biasanya wakil memang lebih rendah, tapi biasanya nggak jauh, tapi ini jauh,” tukas Qodari.
Baca Juga: Jokowi Akan Bangun Terowongan Bawah Tanah Istiqlal-Katedral
Adapun survei tersebut dilakukan pada 9-15 Januari 2020 di 34 Provinsi. Dengan jumlah responden 1.200. Begitu juga dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden yang disurvei merupakan warga negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuisioner.