Sonora.ID - Direktur Sabang-Merauke Institute, Syahganda Nainggolan menyebutkan jika Presiden Jokowi Widodo seharusnya bertolak menuju China bukan justru ke Australia.
Dirinya menilai jika pemerintahan era Jokowi sebagai rezim yang pro China.
Karena itu, Jokowi seharusnya menunjukan rasa solidaritasnya terhadap warga China yang sedang dikepung oleh virus corona atau COVID-19.
Baca Juga: Update Virus Corona 19 Februari 2020: 75.213 Terinfeksi, 2.009 Meninggal
“Bila perlu Jokowi langsung ke Wuhan. Ini malah ke Australia. Makanya kemarin Xi Jinping (Presiden Cina) telepon,” katanya saat ditemui di Jakarta pada Kamis (20/2/2020).
Syahganda menilai jika pemerintah Indonesia sedang mengalami kesulitan dalam mencari objektivitas ketika berhadapan dengan China.
Hal ini terlihat ketika pemerintah Indonesia ingin mengevakuasi para WNI yang ada di Wuhan.
“Ketika tanggal 23 Januari itu kan bandara Wuhan sudah ditutup. Tapi kita tidak segera evakuasi. Setelah ribut-ribut, dua minggu setelahnya baru evakuasi,” katanya.
Pemerintah dirasa dilematis karena ingin menjaga perasaan dari Pemerintah China.
Baca Juga: Menlu Retno: 3 Warga Negara Indonesia Positif Terinfeksi Vius Corona
Terlebih dirinya menilai jika Indonesia sudah ragu ingin mengevakuasi warganya atau tidak.
Diketahui memang pada pekan lalu Presiden Jokowi telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Canverra, Australia bersama para menterinya.
Dalam kunjungan itu, Jokowi bertemu dengan perdana menteri dan pejabat Australia lainnya untuk membahas sebuah kesepakatan dagang antara Indonesia dan Australia (IA-CEPA).