Sonora.ID - Isu mengenai berenang dengan lawan jenis dapat menyebabkan kehamilan belakangan ini sedang menjadi isu hangat di masyarakat.
Namun, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr Yassin Yanuar mengatakan bahwa isu tersebut tidak benar.
"Tidak benar. Berenang dalam satu kolam yang sama antara pria-perempuan tidak akan menyebabkan kehamilan pada perempuannya," ujar Yassin seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (22/2/2020).
Baca Juga: KPAI Beri Klarifikasi Soal Wanita Bisa Hamil Jika Berenang Dengan Pria
Meski berenang dengan lawan jenis ternyata tidak berbahaya, ada bahaya lain yang mengintai Anda ketika Anda berenang di kolam umum.
Tidak semua orang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan kolam renang. Secara tidak langsung perilaku itu dapat merugikan orang lain yang juga memakai kolam tersebut.
Dilansir dari GRIDHEALTH.id, ditemukan rata-rata jumlah urine dalam kolam renang adalah sebanyak 7,92 galon atau setara 30 liter pada kolam renang kecil.
Baca Juga: 3 Fakta Menyedihkan Banjir Rokan Hulu, Siswa Berenang Menuju Sekolah
Sedangkan pada kolam renang dengan ukuran yang lebih besar, peneliti menemukan 20 galon atau sekitar 76 liter urine.
Guna menjernihkan air dan membunuh bakteri yang ada di kolam renang, petugas biasanya menggunakan kaporit.
Namun, urine yang bercampur dengan kaporit dalam air kolam renang justru akan menghasilkan dua jenis zat yang disebut nitrogen triklorida dan sianogen klorida.
Apa bahaya nitrogen triklorida dan sianogen klorida bagi tubuh?
Iritasi Mata
Senyawa nitrogen triklorida bisa menyebabkan gangguan pada sistem penglihatan seseorang.
Alhasil kornea mata menjadi terlihat berembun atau buram, iritis atau pembuluh darah pada mata terlihat jelas, retinitis atau peradangan di bagian retina (saraf mata), bahkan hal terburuknya yaitu dapat terjadi katarak.
Oleh sebab itu pastikan menggunakan kacamata renang untuk melindungi mata dari zat-zat berbahaya.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Ternyata Ada Hal Berbahaya di Balik Rasa Nyeri
Iritasi Kulit
Selain terpapar nitrogen triklorida dan sianogen klorida, sinar UV juga bisa masuk dengan bebas ke dalam kolam renang.
Hal ini menyebabkan munculnya bintik-bintik, ruam, gatal dan bisa membuat kulit mengalami luka lecet.
Bintik-bintik merah akan muncul di area kulit yang tidak tertutupi dengan baju renang.
Baca Juga: HP Jeff Bezos Diretas, Bos Telegram Ungkap Alasan WhatsApp Berbahaya
Gangguan Pencernaan
Tanpa sadar Anda sering menelain air kolam renang saat berenang. Jika jumlah yang tertelan cukup banyak, maka tidak menutup kemungkinan sistem pencernaan bisa terganggu.
Selain sistem pencernaan, senyawa berbahaya itu juga bisa menyebabkan kerusakan pada mulut, esofagus dan lambung, yang dalam keadaan parah dapat menyebabkan perdarahan.
Baca Juga: Penyakit Kulit Bisa Sebabkan Gangguan Ereksi dan Ejakulasi Dini? Ini Kata dr. Boyke
Kerusakan Gigi
Reaksi kaporit dengan air kolam renang menghasilkan pH air kolam renang yang tinggi.
Hal itu dapat menyebabkan beberapa kerusakan gigi, seperti perubahan warna atau disebut sebagai swimmer’s calculus.
Dalam jangka panjang, zat klorin dalam air kolam renang dapat menyebabkan korosi pada gigi, sering disebut sebagai swimmer’s erosion.
Baca Juga: Sering Berdarah Saat Sikat Gigi? Lakukan Langkah-Langkah Ini
Kanker
Kaporit dapat menjadi sumber radikal bebas di dalam tubuh yang bersifat merusak dan karsinogenik atau pemicu kanker.
Adanya kandungan zat beracun seperti trihalometana dapat merusak sel-sel dalam tubuh serta memicu pertumbuhan sel kanker.
Tanamkan kedisiplinan dalam diri Anda untuk selalu menjaga kebersihan saat menggunakan kolam renang.
Baca Juga: Hari Kanker Sedunia, Waspada Perubahan Tubuh yang Umum Terjadi pada Perempuan