Misalnya saja seorang pekerja pemerintahan yang berusia 30 tahun yang tinggal di Tokyo, dirinya ke rumah sakit karena mengalami demam hingga 38 derajat.
Namun, ketika ia menyebut dirinya baru saja pulang dari Taiwan, pihak rumah sakit memintanya untuk pergi ke pusat konsultasi.
Setelah sampai ke tempat yang dirujuk, disebutkan bahwa orang yang baru mengunjungi Taiwan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan tes virus corona.
Kemudian dirinya kembali ditolak oleh dua rumah sakit lainnya dengan alasan tidak adanya fasilitas yang memadai.
Baca Juga: Lahir di Daegu, Suga BTS Sumbang Rp1,15 miliar untuk Penderita Virus Corona
Akhirnya ia menemui dokter di rumah sakit umum untuk melakukan rontgen paru-paru, dan akhirnya diketahui bahwa semuanya baik-baiknya.
Kasus penolakan ini bukanlah kasus yang satu-satunya terjadi di berbagai rumah sakit di Jepang ini.
Tak tinggal diam rumah sakit pun menyatakan bahwa memang ada kebingungan yang dirasakan oleh petugas medis karena adanya kriteria yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Kriteria yang pertama adalah mereka yang memiliki kontak langsung dengan pasien corona, dan yang kedua mereka yang baru bepergian ke wilayah yang terinfeksi dan demam setidaknya 37.5 derajat.
Baca Juga: Beri Dukungan ke Penderita Virus Corona, Paus Fransiskus Dikabarkan Tak Enak Badan