Sonora.ID - Virus Corona yang menjadi perhatian masyarakat dunia memang terus melebarkan sayapnya ke daerah-daerah sekitar Cina, salah satunya adalah Jepang.
Negara Jepang menjadi salah satu negara yang memiliki warga dengan kasus infeksi yang cukup banyak yang berada di luar Cina.
Dikutip dari Kompas.com, hingga saat ini sudah ada sekitar 228 kasus corona di negara tersebut pertanggal 29 Februari 2020 ini.
Banyaknya warga yang terinfeksi oleh virus tersebut mengakibatnya beberapa warga ketakutan atau khawatir dirinya terjangkit virus corona ini.
Baca Juga: Antisipasi Tertular Virus Corona, Toko di Jepang Larang Turis China Berbelanja
Akibatnya, banyak warga yang kemudian hendak memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat, karena beberapa warga tersebut menunjukkan tanda-tanda yang mirip dengan virus corona.
Tapi ternyata niat pengecekan tersebut tidak berjalan dengan baik, pasalnya beberapa rumah sakit di Jepang justru menolak pengecekan yang diinginkan oleh warga Jepang.
Ahli menyebutkan bahwa hal ini dikarenakan oleh adanya ketentuan pengujian yang begitu ketat namun tidak jelas sehingga berujung membingungkan petugas medis di beberapa rumah sakit tersebut.
Petugas medis pun takut dirinya tak sengaja melanggar ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah, sehingga pihaknya memilih untuk menolak beberapa warga yang mengajukan pengecekan.
Baca Juga: TKI di Taiwan yang Terkena Virus Corona Nekat Main Tik Tok di Rumah Sakit
Misalnya saja seorang pekerja pemerintahan yang berusia 30 tahun yang tinggal di Tokyo, dirinya ke rumah sakit karena mengalami demam hingga 38 derajat.
Namun, ketika ia menyebut dirinya baru saja pulang dari Taiwan, pihak rumah sakit memintanya untuk pergi ke pusat konsultasi.
Setelah sampai ke tempat yang dirujuk, disebutkan bahwa orang yang baru mengunjungi Taiwan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan tes virus corona.
Kemudian dirinya kembali ditolak oleh dua rumah sakit lainnya dengan alasan tidak adanya fasilitas yang memadai.
Baca Juga: Lahir di Daegu, Suga BTS Sumbang Rp1,15 miliar untuk Penderita Virus Corona
Akhirnya ia menemui dokter di rumah sakit umum untuk melakukan rontgen paru-paru, dan akhirnya diketahui bahwa semuanya baik-baiknya.
Kasus penolakan ini bukanlah kasus yang satu-satunya terjadi di berbagai rumah sakit di Jepang ini.
Tak tinggal diam rumah sakit pun menyatakan bahwa memang ada kebingungan yang dirasakan oleh petugas medis karena adanya kriteria yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Kriteria yang pertama adalah mereka yang memiliki kontak langsung dengan pasien corona, dan yang kedua mereka yang baru bepergian ke wilayah yang terinfeksi dan demam setidaknya 37.5 derajat.
Baca Juga: Beri Dukungan ke Penderita Virus Corona, Paus Fransiskus Dikabarkan Tak Enak Badan