Sonora.ID - Wisata Ranu Manduro yang berada di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto ini sempat mendadak viral di media sosial.
Keindahan dan keasrian Ranu Manduro tentu membuat takjub siapa saja yang melihatnya.
Dengan viralnya lokasi ini di media sosial, banyak sekali warganet yang ingin menyaksikan langsung pemandangan indah dengan hamparan rumput hijau yang memanjakan mata.
Baca Juga: Pecahkan Kaca Supermarket, Bule 'Ngamuk' Ini Terpaksa Diikat Warga
Alih-alih ingin melihat keindahan alam, lokasi wisata ini justru dipadati oleh para pengunjung dengan kendaraan bermotor.
Sejumlah video beredar luas di media sosial yang memperlihatkan pengunjung membeludak memadati area Ranu Manduro.
Atas kejadian itu, wisata yang dikenal dengan sapaan Feeling Good ini kabarnya telah ditutup oleh pemilik lahan, PT Wira Bumi.
Baca Juga: Jadi Trending Twitter, Berikut Objek Wisata Bali yang Wajib Dikunjungi
Pemandangan yang penuh sesak ini lantas menjadi sorotan dari salah satu Komika Indonesia, Didit Mulyanto di Twitter pribadinya.
Ia tak menyangka jika lokasi wisata yang semula indah kini sudah tak seindah seperti sedia kala.
Hal ini karena padatnya para pengunjung yang berasal dari luar kota Mojokerto.
Baca Juga: Destinasi Wisata Unik dan Instagenic Langlang Buana di Yogyakarta
Dodit sempat mengunggah empat video yang memperlihatkan antrean kendaraan untuk memasuki wilayah Ranu Manduro.
Bahkan ia menyanyangkan dengan adanya beberapa bangunan terpal dan galvalume.
#mesaknefeelinggood, apik-apik ijo malah ketambahan terpal, pemudik karo bangunan galvalum. pic.twitter.com/FWcL6Lmo34
— Dodit Mulyanto (@Dodit_Mulyanto) March 1, 2020
Berdasarkan informasi yang didapat surya.co.id, lokasi wisata ini telah ditutup sejak Jumat (28/2/2020).
Padang savana Ranu Manduro ini ternyata bertempat di lokasi bebas area pertambangan sirtu yang dimiliki oleh PT Wira Bumi.
Baca Juga: Pencabutan Penghargaan Diskotek Colosseum, Plt Kadis Pariwisata Diganti
Terlihat papan pengumuman pada plang besi yang tertulis 'Dilarang Keras Wilayah Pertambangan Tanpa Izin' terpasang di pintu masuk menuju kawasan tersebut.
Disisi lain, Kepala Desa Manduro Manggung Gajah, Eka Dwi Firmansyah membenarkan jika kawasan padang savana itu telah ditutup oleh pemilik lahan.
Baca Juga: Pencabutan Penghargaan Diskotek Colosseum, Plt Kadis Pariwisata Diganti
Eka mengatakan jika pihaknya bersama warga telah berupaya berkoordinasi dengan pemilik lahan yakni PT Wira Bumi agar membuka kembali kawasan Ranu Manduro untuk kepentingan masyarakat setempat.
Terlebih banyak pengunjung dari luar kota yang ingin menyaksikan langsung tempat itu.
Eka mengatakan jika ini bisa saja menjadi tambahan sumber penghasilan warga setempat.
"Saya masih bantu warga minta izin perusahaan di Surabaya," ungkapnya.
Namun hingga saat ini , masih belum ada keterangan resmi dari pemilik lahan terkait panutupan kawasan Ranu Manduro yang merupakan bagian bekas pertambangan sirtu tersebut.
Baca Juga: Heboh Anggaran 5M 'Influencer', Kadis Pariwisata DKI Putuskan Mundur