Sonora.ID - Mungkin beberapa masyarakat sudah kebal dengan pemberitaan tentang virus corona, pasalnya memang pemberitaan ini sudah mendominasi sejak lebih dari satu bulan yang lalu.
Bukan hanya kabar tentang update korban atau langkah pemerintah mengatasi virus tersebut, tetapi juga tidak jarang pemberitaan yang menyimpang pun bisa beredar dengan cepat.
Misalnya saja kabar terakhir yang sempat menjadi perhatian dunia bahkan sudah diberikan oleh media besar pun ternyata salah atau merupakan berita HOAX.
Tak tinggal diam dengan keadaan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia atau yang lebih dikenal dengan WHO pun mencari cara untuk bisa memerangi berita HOAX tersebut dengan efektif.
Baca Juga: Sempat Meragukan, Kali Ini WHO Beri Standing Applause Untuk Indonesia
Dikutip dari Engadget, WHO telah bergabung dengan TikTok dan telah membuat video pertamanya yang ditujukan untuk memerangi berita bohong di masyarakat dunia.
Selain itu, video tersebut juga bertujuan untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 atau yang dikenal dengan virus corona, serta meluruskan berbagai informasi yang kurang tepat yang beredar luas.
Mereka menjelaskan bagaimana seseorang bisa melindungi dirinya dan orang lain terhadap infeksi dari corona tersebut.
Mulai dari informasi cara menggunakan masker yang benar dan kebutuhannya, serta penekanan bahwa seseorang tidak perlu menggunakan masker jika dirinya tidak mengalami gejala virus tersebut.
WHO tidak perlu bersaing dengan para pengguna TikTok yang sudah memiliki pengikut dalam jumlah yang banyak.
Pasalnya, meski ini adalah video pertamanya, namun perhatian pengguna TikTok pun sudha mengarah kepada video milik Organisasi Kesehatan Dunia tersebut.
Baca Juga: CEK FAKTA: Paus Fransiskus Terinfeksi Virus Mematikan Corona?
Hingga saat ini, akun resmi WHO tersebut sudah diikuti sebanyak lebih dari 137 ribu, dengan likes sebanyak lebih dari 1 juta, dan video pertama yang mereka buat sudah ditonton lebih dari 14 juta kali.
Ternyata WHO bukannya organisasi dunia yang pertama kali menggunakan aplikasi yang sedang viral ini untuk memerangi berita miring.
Sebelumnya sudah ada organisasi Palang Merah atau The Red Cross dan Unicef yang juga bergabung dengan TikTok untuk melakukan peperangan berita HOAX.
Baca Juga: Terawan Tantang Harvard dan WHO Buktikan Hipotesis Soal Virus Corona di Indonesia