Sonora.ID - Pada periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kemiskinan masih menjadi salah satu permasalahan yang menjadi fokus Jokowi.
Pihaknya menyatakan bahwa hal ini adalah salah satu permasalahan yang masih menjadi PR baginya untuk bisa dituntaskan selama dirinya menjabat menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Sebelumnya, menurut data dari BPS, menyebutkan bahwa selama Jokowi menduduki jabatan tertinggi di pemerintahan ini, program yang dijalankan pun sudah berhasil menurunkan angka kemiskinanan.
Bahkan menurut laporan tahunan, mencatat bahwa pada tahun 2015 yang lalu angka kemiskinan di Indonesia mencapai 11,22 persen.
Baca Juga: Menindak Lanjuti Peringatan Jokowi, Shopee Akan Tindak Penjual Masker Diluar Kewajaran
Angka tersebut kemudian dipangkas oleh Presiden Jokowi bersama dengan jajarannya sehingga pada September 2019 yang lalu, angka itu menjadi 9,22 persen.
Penurunan 2 persen selama 4 tahun menjabat ternyata tidak membuat Jokowi mudah puas, dirinya masih terus ingin menurunkan angka kemiskinan di negara pempinannya ini.
Meski demikian dirinya pun menyadari bahwa angka di bawah 10 persen ini sudah merupakan salah satu pencapaian yang sangat baik.
"Namun pekerjaan besar belum selesai dalam rangka menurunkan angka kemiskinan kita,” tekad Jokowi.
Baca Juga: Angka Kemiskinan Jateng Turun, Ganjar Pranowo Masih Belum Puas
Pasalnya, pihaknya juga menyanpaikan bahwa masih ada sekitar lebih dari 24 juta jiwa yang harus dibebaskan dari kondisi kemiskinan.
Untuk mengusahakan tekad tersebut ia meminta agar jajaran kementerian untuk bisa bekerja dengan fokus khususnya kepada penduduk yang termasuk dalam 24 juta jiwa tersebut.
Terlebih lagi, Jokowi juga menyatakan Indonesia masih memiliki penduduk dalam kategori sangat miskin atau kemiskinan ekstrem.
Baca Juga: Jokowi Umumkan Kandidat Pimpinan Ibu Kota Baru, Termasuk Ahok?
Kategori ini lah yang menjadi fokus utama Jokowi selama masih duduk sebagai Presiden Indonesia, yaitu untuk membabat habis kemiskinan ekstrem.
Dari 24 juta jiwa, warga yang masuk dalam kategori sangat miskin adalah 9,9 juta, dan Jokowi meminta agar penanganan untuk masalah yang satu ini bisa lebih diutamakan.
Dengan demikian, pihaknya meminta data akurat dari 9,9 jiwa tersebut agar pemerintah bisa membuat program yang tepat sasaran.
Jokowi berharap pada tahun 2024 mendatang atau 4 tahun dari sekarang, angka tersebut akan menjadi nihil atau nol.
Baca Juga: Indonesia Positif Virus Corona, Jokowi: Kita Sudah Sangat Siap