Sementara dua orang lainnya yakni SG dan FD diketahui sebagai pengusaha agen wisata tersebut.
Fasilitas travel dan penerbangan itu dibeli oleh SG dan FD dengan harga murah dari MR, sekitar 40 persen hingga 50 persen dari harga normalnya.
"Oleh SG dan FD, tiket dan voucher dijual dengan harga murah karena dia mendapatkan harga murah dari MR," jelas Trunoyudo.
Baca Juga: Adik Raffi Ahmad Geram, Foto Anak Kembarnya Masuk Akun Jual Beli Bayi
Ternyata, MR membeli data kartu kredit milik orang lain itu dari spammer (pencuri data kartu kredit) melalui media sosial.
Satu data kartu kredit dibeli seharga Rp 150.000 hingga Rp 200.000. Kebanyakan, kartu kredit yang dibobol itu milik warga negara Jepang.
Ketiganya mendapatkan untung ratusan juta dari aksi kriminal itu. FD melakukan lebih dari 400 transaksi tiket hasil carding selama dua tahun, sejak awal 2018. Keuntungan yang didapat mencapai Rp 240 juta.
Baca Juga: Self Love, Tara Basro Unggah Foto Tubuhnya dengan Perut yang Berlipat