Karena kedua pihak tersebut mendapatkan kedudukan di struktur petinggi Twitter, keduanya memiliki kekuasaan untuk bersuara terhadap rencana dilengserkannya CEO Twitter.
Namun, kedua investor tersebut justru menyatakan dirinya sangat senang dengan kinerja Dorsey sebagai CEO, dan sangat senang jika mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengannya.
Dengan pernyataan tersebut, Dorsey pun masih akan memegang posisinya untuk saat ini, namun masih ada indikasi Twitter akan mencari pengganti yang bisa duduk di posisi tersebut.
Baca Juga: Gunakan Tagar BTS di Twitter, Putri Donald Trump 'Diserang' ARMY
Pihak Twitter dan manajemen sempat merencanakan melengserkan Dorsey, pasalnya dirinya dinilai terlalu sibuk karena harus mengurus dua perusahaan sekaligus, yaitu Twitter dan Square.
Tak hanya itu, Dorsey juga sempat menyatakan bahwa dirinya akan tinggal di Afrika selama enam bulan, terhitung dari pertengahan tahun 2020 ini.
Namun, sebagai ungkapan terima kasih dari Dorsey kepada pihak Twitter yang tidak jadi memutus hubungan kerja dengannya, dirinya kemudian memutuskan untuk mempertimbangkan ulang rencananya untuk tinggal di Afrika.
Di sisi lain dirinya juga mempertimbangkan wabah virus corona yang terus menyebar luas, sehingga dirinya mungkin membatalkan rencananya tersebut.
Baca Juga: Dave Calhoun, CEO Baru Boeing dan Tugas Berat yang Menantinya