Sonora.ID - Media sosial memang menjadi salah satu hasil perkembangan teknologi yang sudah tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia.
Pasalnya media sosial menjadi tempat untuk membagikan kehidupan sehari-hari sekaligus menjadi tempat untuk bertukar informasi terkini.
Salah satu media sosial yang sedang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah Twitter, meski sempat redup beberapa tahun yang lalu, namun belakangan ini pengguna Twitter kembali melonjak tinggi.
Baca Juga: Ario Kiswinar, Anak yang Sempat Tak Diakui Mario Teguh Kini Jadi CEO
Meski demikian, CEO Twitter, Jack Dorsey justru baru saja terancam dirumahkan atau dilengserkan dari jabatannya tersebut.
Namun akhirnya, pihak Twitter memutuskan untuk mempertahankan posisi CEOnya tersebut setelah melakukan kesepakatan dengan pihak managemennya.
Dikutip dari The Verge, dari kesepakatan tersebut disebutkan bahwa Twittwe akan melakukan buy back saham sebesar USD 2 Miliar.
Selain itu, pihak perusahaan investasi juga akan mendapatkan kursi di dewan direksi Twitter, yaitu dari pihak Silver Lake dan Egon Durban.
Baca Juga: J-Hope BTS Ulang Tahun, Trending Topic Twitter dan Fakta Lainnya
Karena kedua pihak tersebut mendapatkan kedudukan di struktur petinggi Twitter, keduanya memiliki kekuasaan untuk bersuara terhadap rencana dilengserkannya CEO Twitter.
Namun, kedua investor tersebut justru menyatakan dirinya sangat senang dengan kinerja Dorsey sebagai CEO, dan sangat senang jika mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengannya.
Dengan pernyataan tersebut, Dorsey pun masih akan memegang posisinya untuk saat ini, namun masih ada indikasi Twitter akan mencari pengganti yang bisa duduk di posisi tersebut.
Baca Juga: Gunakan Tagar BTS di Twitter, Putri Donald Trump 'Diserang' ARMY
Pihak Twitter dan manajemen sempat merencanakan melengserkan Dorsey, pasalnya dirinya dinilai terlalu sibuk karena harus mengurus dua perusahaan sekaligus, yaitu Twitter dan Square.
Tak hanya itu, Dorsey juga sempat menyatakan bahwa dirinya akan tinggal di Afrika selama enam bulan, terhitung dari pertengahan tahun 2020 ini.
Namun, sebagai ungkapan terima kasih dari Dorsey kepada pihak Twitter yang tidak jadi memutus hubungan kerja dengannya, dirinya kemudian memutuskan untuk mempertimbangkan ulang rencananya untuk tinggal di Afrika.
Di sisi lain dirinya juga mempertimbangkan wabah virus corona yang terus menyebar luas, sehingga dirinya mungkin membatalkan rencananya tersebut.
Baca Juga: Dave Calhoun, CEO Baru Boeing dan Tugas Berat yang Menantinya