"Masyarakat di Indonesia harus diedukasi bahwa ketika minum kopi tidak sekedar nongkrong namun masyarakat perlu tahu bagaimana cara minum kopi yang baik dan berkualitas," kata Muhazan.
“Di kafe, kami tidak menyediakan gula karena gula adalah musuh terbesar kopi yang berkualitas,” tambah dia.
Muhazan menjelaskan bahwa ketika kopi diolah dengan cara yang benar maka kopi tidaklah pahit rasanya.
Karena pada dasarnya kopi itu adalah buah, ketika dipetik buah yang warna merah,dan ketika digigit, kemudian dimakan cerynya, rasanya pasti manis.
Baca Juga: Mitos atau Fakta? Ibu Hamil yang Minum Kopi Bisa Buat Bayi Lahir Prematur
Maka dari itu, sebetulnya kopi memiliki rasa manis, sehingga jika diproses dengan benar seperti tidak dijemur di pekarangan rumah, kemudian tidak terlindas mobil, maka harusnya kadar glukosanya akan masuk kedalam biji kopi dan saat di roasting yang benar kopi ada rasa manis alaminya, walaupun tanpa gula.
Ia juga menjelaskan secara gamblang bahwa kualitas kopi di Sumsel bisa bersaing dengan kopi dari daerah lainnya.
Hanya saja karena kurang promosi jadi kopi asal Sumsel tidak selaris kopi daerah lainnya.
Muhazan berharap kopi Sumsel bisa diperkenalkan ke wilayah Indonesia lain atau luar negeri dengan melalui festival-festival kopi,