Sonora.ID - Wabah pandemi virus covid-19 terus menghantui sejumlah negara yang tersebar diseluruh dunia.
Bahkan tidak terkecuali negara adi daya Amerika Serikat.
menurut catatan Worldometers hingga Selasa 31/3/2020 korban meninggal di Negeri "Paman Sam" sebanyak 3.148 orang.
Sedangkan Johns Hopkins University mencatat jumlah kasusnya telah mencapai di angka 163.429, tertinggi di dunia melebihi Italia, China, dan Spanyol.
Baca Juga: Tekan Corona, Pemprov Sulsel Akan Gunakan Drone untuk Cek Suhu Tubuh
Atas tingginya kasus ini membuat Presiden Donal Trump di tuntut oleh kaum federal karena lambatnya penanganan yang dilakukan olehnya.
Penanganan yang lambat dari Donal Trump membuat sejumlah nyawa masyarakat yang tinggal di Amerika Serikat tidak dapat diselamatkan.
Dilansir dari Kompas.com yang mengutip AFP, sangking lambatnya penanganan sampai ditemukan beberapa rumah sakit di New York kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, dan respirator untuk pasien.
Baca Juga: Bertambah Lagi, Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Sumsel Jadi 3 Orang
Pada Minggu (29/3/2020) Trump memutuskan untuk memperpanjang aturan social distancing sampai akhir April.
Donal Trump bahkan memprediksi bahwa tingkat kematian yang disebabkan wabah pandemi covid-19 di AS akan mencapai puncaknya pada dua minggu kedepan.
"Paskah seharusnya menjadi puncaknya," kata Trump tentang hari besar umat Kristen yang jatuh pada 12 April tersebut.
"Pemodelan memperkirakan bahwa puncak dalam tingkat kematian kemungkinan akan tercapai dalam dua minggu."
Baca Juga: Bertambah Lagi, Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Sumsel Jadi 3 Orang
"Setelah dua minggu seharusnya mulai turun, dan semoga sangat banyak dari titik itu," ujar Trump saat memberi pengarahan di Rose Garden Gedung Putih, Minggu (29/3/2020).
Sementara itu pejabat kesehatan AS, Anthony Fauci,resiko korban meninggal akan mencapai 200.000 jiwa apabila permodelan mitigasi yang tengah dilakukan gagal.
Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional itu menyatakannya dalam wawancara dengan CNN, seperti dilansir Reuters Minggu (29/3/2020).
Namun dalam konferensi pers di Rose Garden, Anthony Fauci berusaha mengendalikan situasi dengan menyatakan jumlah itu didapat berdasarkan simulasi.
Dia menjelaskan, 100.000-200.000 orang bakal meninggal karena virus corona adalah skenario terburuk jika masyarakat tak mengikuti anjuran pemerintah.
Baca Juga: Maksud Bercanda, Polisi Ini Tak Sengaja Tembak Rekannya hingga Tewas
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Meninggal Covid-19 di AS Tembus 3.000 Orang"