Saat ini, lanjut Wira, informasi yang berseliweran di tingkatan masyarakat, banyak sekali. Mungkin, setiap jam, ada saja WhatsApp yang isinya video ataupun info yang tidak terverifikasi, yang tentunya akan membuat resah masyarakat.
Menurut Wira, peran jurnalis adalah untuk segera memverifikasi dan mengkonfirmasi info tersebut.
“Nah, di situlah kadang jurnalis melakukan konfirmasi tidak mengenal waktu. Karena memang, saat ini kan sudah era digital dan online,” ujarnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Prov. Sumsel, lanjut Wira, harus standby untuk menyikapi klarifikasi atau konfirmasi dari info-info liar tersebut.
Baca Juga: Update Corona Sulsel: 50 Orang Positif, Terbanyak di Makassar
Wira berharap, pihak otoritas terkait membaca dan menjadikan Pokok-Pokok Pikiran Wartawan Sumsel tadi, sebagai dasar dalam menentukan langkah selanjutnya.
Pihaknya mendorong perusahaan media untuk membekali wartawannya dengan alat keamanan diri, dan tidak mengirimkan wartawannya ke daerah yang termasuk zona merah.
Masyarakat diharapkan untuk tidak memproduksi dan mendistribusikan konten atau informasi yang tidak terverifikasi.
“Kalau mau mengecek info yang sebenarnya bisa ke media massa, atau bisa kunjungi situs resmi terkait covid-19. Jangan menularkan keresahan,” pungkasnya.
Baca Juga: Dari Status Siaga, Bali Naikkan Status Menjadi Tanggap Darurat Corona hingga 29 Mei