3. Mempermainkan Perasaan Korban
Jurus andalan yang sering kali digunakan oleh para pelaku gaslighting adalah mempermainkan perasaan para Korbannya.
Mereka akan memnyelesaikan masalah dengan menakuti korban melalui hal yang paling tidak disukai korban.
Hal yang paling sering dilakukan oleh para pelaku adalah mengancam akan memutuskan hubungan dengan korban.
Bahkan ada kasus yang sampai benar-benar memutuskan hubungan lalu mereka meminta maaf dan berusaha kembali kepada korban, kemudian melakukan kesalahan yang sama.
Menurut McNulty, hal ini bisa mengurangi harga diri kita, dan membuat si pelaku terlihat lebih benar dan unggul.
Baca Juga: Sindir Orang Tua yang Sibuk, Nadiem Makarim: Waktu Jauh Lebih Penting!
"Orang yang diserang akan mempertanyakan kelayakan mereka dan mengidentifikasi dirinya dengan perspektif pelaku," kata McNulty.
Jika si pelaku memberikan pujian sesekali, McNulty menyarankan agar kita tak tertipu. Pujian tersebut bisa jadi hal yang membuat kita masuk ke dalam perangkapnya.
4. Memanipulasi Hubungan
Para gaslighters biasanya memanipulasi cara kita melihat orang-orang penting dalam hidup kita. Misalnya, ia berusaha meyakinkan jika ayah kita tidak menyayangi kita, teman kita telah melakukan fitnah, saudara kita berbohong, dan lainnya.
Pelaku juga akan membangun hubungan dengan beberapa di antara mereka, lalu meyakinkan mereka bahwa kita tidak realistis atau mempertanyakan kewarasan kita.
Alhasil, mereka menjadi seolah mendukung proses gaslighting yang dia lakukan.
Situasi itu membuat para gaslighter seolah menjadi satu-satunya orang yang dapat dipercaya, sehingga mereka akan menjadi "dalang" yang sempurna dalam proses hubungan ini.
"Ketika kita terputus dari orang-orang yang kita percayai, kita tidak memiliki akses mendapatkan perspektif lain yang mungkin mempertanyakan situasi yang terjadi," kata McNulty.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Ini Cara Mengubah Konflik Jadi Kerja Sama dalam Keluarga
5. Meletakan Kesalahan pada Korban
Kondisi ini dikenal dengan istilah "proyeksi" dalam terapi-berbicara.
Artinya, pelaku gaslighting sering menuduh korbannya telah melakukan hal buruk yang sebenarnya dia yang melakukan sendiri.
“Berapa banyak pasangan yang menuduh pasangannya selingkuh, karena dialah yang sebenarnya berselingkuh?" ucap Pitta.
Menurut Pitta, orang yang berselingkuh tersebut memandang dunia penuh dengan hal-hal yang tidak bisa dipercaya karena mereka sendiri mencurigainya.
"Jika pasangan tidak memiliki konsep diri yang baik terhadap dirinya, para pelaku gaslighting akan menuduh pasangan dia yang melakukan perselingkuhan."
"Padahal sebenarnya mereka sendiri yang melakukannya," kata Pitta.
Baca Juga: Jangan Ditunda, Lakukan Hal Ini sebagai Sumber Kebahagiaan Diri
6. Korban Krisis Kepercayaan diri
Seiring berjalannya waktu, perilaku para gaslighter terus mengikis kepercayaan diri korbannya.
Kita mungkin menganggap semua hal yang terjadi adalah kesalahan kita dan meminta maaf sepanjang waktu, lalu bertanya-tanya apakah kita yang terlalu sensitif.
Kita mungkin merasa cemas dan terisolasi, dan mempertanyakan kesan, pikiran serta perasaan sehingga kesulitan mengambil keputusan.
"Semua ini adalah efek dari perilaku gaslighting pada seseorang," kata McNulty
Nah, itu tadi adalah beberapa tanda-tanda yang akan dialami oleh seseorang jika mereka mengalami gaslighting.
Dibeberapa negara gaslighting termasuk kedalam kejahatan serius, karena banyak korban yang melakukan percobaan bunuh diri.
Pada kasus yang berat, korban akan merasakan kebingungan, dan juga hidup diambang ketidak pastian, hal inilah yang akan mendorong korban untuk melakukan aksi bunuh diri.
Namun, tidak sedikit mereka yang memiliki perlakuan gaslighting akan mengalami gangguan psikologis yang berujung pada keinginan menyakiti diri sendiri.
Baca Juga: Sering Terpancing Emosi? Gunakan 8 Cara Ini untuk Melepaskan Kemarahan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pahami dan Waspadai "Gaslighting" dalam Hubungan Asmara…..”