Sonora.ID - Belakangan ini viral dan heboh pengalaman seseorang yang mengalami 'Gaslighting' dalam hubungan asmara.
Gaslighting sebenarnya merupakan salah satu bentuk kejahatan psikologis yang dilakukan oleh seseorang kepada individu lain.
Lalu apasih sebenarnya 'Gaslighting' itu sendiri? dan seperti apa ciri-ciri seseorang mengalami gaslighting?
Seperti dilansir dari Kompas Lifestyle yang dikutip dari Menshealth, istilah gaslighting merupakan bentuk kekerasan mental.
Kejahatan paling kecil yang dilakukan seseorang pada kasus Gaslighting adalah berbohong sampai melakukan manipulasi terhadap orang tersebut.
Bahkan pada kasus yang terparah seseorang tersebut dapat dengan sengaja memanipulasi dan mempertanyakan soal kewarasan individu yang ditekan.
Baca Juga: CATAHU 2020: Kekerasan Perempuan Meningkat 8 Kali Lipat dalam 12 Tahun Terakhir
Menurut terapis Gottman Mike McNulty, gaslighting bisa merusak kepercayaan diri seseorang, dan apa yang mereka yakini.
Hal ini akan mengakibatkan emosi korban tidak stabil, korban juga akan lebih sering merasa linglung atau susah dalam mencerna informasi.
Mereka pelaku 'gaslighting' yang bermental stabil biasanya melakukan gaslighting untuk menutupi situasi tertentu, seperti perselingkuhan.
Tapi, rata-rata hal ini dilakukan oleh orang yang berkepribadian narsis dan sosiopat.
"Mereka berusaha mengendalikan orang lain untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka sendiri dengan cara yang manipulatif atau tidak jujur," kata McNulty.
Berikut adalah 6 hal yang sering dilakukan oleh pelaku gaslighting.
Baca Juga: Tau Gak Sih, Ini Loh Manfaat Dari Berlakunya Peraturan Work From Home
1. Sering Berbohong
Hal yang paling sering dilakukan oleh pelaku Gaslighting adalah berbohong. Para pelaku selalu berbohong entah dalam hal besar atau pun dalam hal kecil.
Mereka berbohong bukan hanya ingin menutupi fakta yang terjadi, namun karena ingin mengubah realitas dari pikiran sang korban.
Ketika mereka tertangkap melakukan kebohongan, bahkan dengan bukti nyata, mereka menolak untuk mengakuinya, dan akan terus menyangkal.
Penyangkalan sedemikian keras sampai kita mempertanyakan ingatan kita, lalu akhirnya percaya pada kebohongan yang dia buat.
2. Prilaku dan Ucapan tidak Selaras.
Meski seorang pelaku gaslighting mengatakan ia peduli dengan kita, kata-kata itu bisa saja berbanding terbalik dengan apa yang dilakukannya.
Mereka menyampaikan apa yang ingin kita dengar, kemudian melakukan hal lain sesuai kehendaknya.
McNulty menyarankan agar kita mempertanyakan kepercayaan kita pada seseorang yang memberi janji-janji manis itu, terutama jika janji-janji manis itu sering ia lakukan.
Baca Juga: Food Blogger, Dulunya Sebatas Hobi Sekarang Bisa Menjadi Profesi
3. Mempermainkan Perasaan Korban
Jurus andalan yang sering kali digunakan oleh para pelaku gaslighting adalah mempermainkan perasaan para Korbannya.
Mereka akan memnyelesaikan masalah dengan menakuti korban melalui hal yang paling tidak disukai korban.
Hal yang paling sering dilakukan oleh para pelaku adalah mengancam akan memutuskan hubungan dengan korban.
Bahkan ada kasus yang sampai benar-benar memutuskan hubungan lalu mereka meminta maaf dan berusaha kembali kepada korban, kemudian melakukan kesalahan yang sama.
Menurut McNulty, hal ini bisa mengurangi harga diri kita, dan membuat si pelaku terlihat lebih benar dan unggul.
Baca Juga: Sindir Orang Tua yang Sibuk, Nadiem Makarim: Waktu Jauh Lebih Penting!
"Orang yang diserang akan mempertanyakan kelayakan mereka dan mengidentifikasi dirinya dengan perspektif pelaku," kata McNulty.
Jika si pelaku memberikan pujian sesekali, McNulty menyarankan agar kita tak tertipu. Pujian tersebut bisa jadi hal yang membuat kita masuk ke dalam perangkapnya.
4. Memanipulasi Hubungan
Para gaslighters biasanya memanipulasi cara kita melihat orang-orang penting dalam hidup kita. Misalnya, ia berusaha meyakinkan jika ayah kita tidak menyayangi kita, teman kita telah melakukan fitnah, saudara kita berbohong, dan lainnya.
Pelaku juga akan membangun hubungan dengan beberapa di antara mereka, lalu meyakinkan mereka bahwa kita tidak realistis atau mempertanyakan kewarasan kita.
Alhasil, mereka menjadi seolah mendukung proses gaslighting yang dia lakukan.
Situasi itu membuat para gaslighter seolah menjadi satu-satunya orang yang dapat dipercaya, sehingga mereka akan menjadi "dalang" yang sempurna dalam proses hubungan ini.
"Ketika kita terputus dari orang-orang yang kita percayai, kita tidak memiliki akses mendapatkan perspektif lain yang mungkin mempertanyakan situasi yang terjadi," kata McNulty.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Ini Cara Mengubah Konflik Jadi Kerja Sama dalam Keluarga
5. Meletakan Kesalahan pada Korban
Kondisi ini dikenal dengan istilah "proyeksi" dalam terapi-berbicara.
Artinya, pelaku gaslighting sering menuduh korbannya telah melakukan hal buruk yang sebenarnya dia yang melakukan sendiri.
“Berapa banyak pasangan yang menuduh pasangannya selingkuh, karena dialah yang sebenarnya berselingkuh?" ucap Pitta.
Menurut Pitta, orang yang berselingkuh tersebut memandang dunia penuh dengan hal-hal yang tidak bisa dipercaya karena mereka sendiri mencurigainya.
"Jika pasangan tidak memiliki konsep diri yang baik terhadap dirinya, para pelaku gaslighting akan menuduh pasangan dia yang melakukan perselingkuhan."
"Padahal sebenarnya mereka sendiri yang melakukannya," kata Pitta.
Baca Juga: Jangan Ditunda, Lakukan Hal Ini sebagai Sumber Kebahagiaan Diri
6. Korban Krisis Kepercayaan diri
Seiring berjalannya waktu, perilaku para gaslighter terus mengikis kepercayaan diri korbannya.
Kita mungkin menganggap semua hal yang terjadi adalah kesalahan kita dan meminta maaf sepanjang waktu, lalu bertanya-tanya apakah kita yang terlalu sensitif.
Kita mungkin merasa cemas dan terisolasi, dan mempertanyakan kesan, pikiran serta perasaan sehingga kesulitan mengambil keputusan.
"Semua ini adalah efek dari perilaku gaslighting pada seseorang," kata McNulty
Nah, itu tadi adalah beberapa tanda-tanda yang akan dialami oleh seseorang jika mereka mengalami gaslighting.
Dibeberapa negara gaslighting termasuk kedalam kejahatan serius, karena banyak korban yang melakukan percobaan bunuh diri.
Pada kasus yang berat, korban akan merasakan kebingungan, dan juga hidup diambang ketidak pastian, hal inilah yang akan mendorong korban untuk melakukan aksi bunuh diri.
Namun, tidak sedikit mereka yang memiliki perlakuan gaslighting akan mengalami gangguan psikologis yang berujung pada keinginan menyakiti diri sendiri.
Baca Juga: Sering Terpancing Emosi? Gunakan 8 Cara Ini untuk Melepaskan Kemarahan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pahami dan Waspadai "Gaslighting" dalam Hubungan Asmara…..”