Melansir dari Russian Today, dalam meringankan tugasnya pemerintah juga telah menerjukan polisi hingga militer untuk menyisir dan bergerak ke seantero kota.
Meskipun telah mengerahkan pasukannya, ada saja warganya yang masih meminta pertolongan ke akun Twitter Wated.
"Jorge, saya ingin meminta tolong. Ada jenazah yang sudah tiga hari dibiarkan begitu saja dan mulai membusuk. Tolong saya," kata seorang netizen.
"Senin (30/3/2020), nenek saya meninggal. Kami tak tahu harus menghubungi siapa lagi untuk membawa jenazahnya dan (membantu) membuatkan sertifikat kematiannya," kata warganet lain.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Kumur Air Garam Bisa Melawan Virus Corona?
Dikutip AFP Minggu (5/4/2020), saat ini Ekuador mengumumkan hampir 3.500, tepatnya 3.465 orang yang positif virus corona, dengan korban meninggal mencapai 172 orang.
Lebih dari 100 diantaranya dilaporkan di wilayah Guayaquil.
Saat ini pula, Quito mengalami kekurangan alat tes untuk menguji Covid-19.
Kekurangan hal tersebut membuat negara Amerika Latin itu tidak bisa melaksanakan verifikasi kasus dan memasukannya dalam daftar resmi.
"Kebenaran harus diberitahukan. Kami tahu baik kasus positif maupun angka kematian begitu rendah. Realitasnya tentu lebih dari ini," ujar Moreno.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenazah Korban Virus Corona Tergeletak di Jalan, Wapres Ekuador Minta Maaf"